Topswara.com -- Saat ini begitu banyak kasus penistaan terhadap agama Islam di negeri kita. Padahal, notabene negeri ini menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan. Kebebasan berpendapat menjadi salah satu unsur yang menyebabkan penistaan berulang. Seperti yang terjadi akhir-akhir ini di media sosial.
Aktivis dan pegiat media sosial, Nicho Silalahi menyampaikan pesan kepada umat Islam, khususnya mengenai penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW. Nicho Silalahi menilai bahwa selama umat Islam diam, maka pelecehan dan penghinaan kepada keyakinan mereka akan terus terjadi. Ia mengatakan ini saat merespons pegiat media sosial, Helmi Felis yang mengkritik keras Joseph Suryadi yang diduga menghina Nabi Muhammad SAW (Terkini.id, 15/12/2021)
Diduga, Joseph Suryadi menyinggung soal Nabi Muhammad yang menikahi Aisyah di usia muda dan mengaitkannya dengan terdakwa pemerkosa 12 santriwati, Herry Wirawan. Menanggapi ini, Helmi Felis menilai, bahwa seharusnya Joseph Suryadi bukan ditangkap, melainkan dilempari batu hingga mati.
Semua ini terjadi di sistem demokrasi yang mempunyai prinsip kebebasan. Yakni kebebasan berkeyakinan, bertingkah laku, kepemilikan, dan kebebasan berpendapat.
Kebebasan berpendapat menimbulkan banyak konflik di tengah masyarakat. Bahkan dari kalangan ulama sekalipun. Mereka menstigma beberapa ajaran Islam dengan istilah radikal. Seperti jihad, hijab, dan khilafah. Sebaliknya, kelompok ulama ini tak segan mengampanyekan ide-ide Barat seperti sekularisme, liberalisme, kapitalisme dan lain sebagainya. Tanpa sadar mereka justru menjadi kepanjangan tangan Barat untuk menjatuhkan umat Islam dengan pendapat dan perkataan menyesatkan.
Kebebasan ini bertentangan dengan Islam. Dalam pandangan kapitalis, liberalisme (kebebasan) dijadikan pedoman dan cara hidup mereka. Dari sinilah lahir kebebasan berpendapat, yang berarti bebas tanpa batas. Oleh karenanya, sistem demokrasi kapitalis telah menyalahi fitrah manusia karena menjadikan manusia sebagai pembuat hukum.
Sejatinya, manusia adalah mahluk yang lemah, terbatas dan membutuhkan Al-Khaliq. Kedaulatan membuat hukum harus diletakkan kepada Sang Pencipta Allah SWT. Manusia tidak berhak menentukan kebebasan atas kehendaknya. Manusia pun diciptakan hanya untuk beribadah dan menerapkan hukum syariat.
Sudah seharusnya umat Islam meninggalkan sistem demokrasi yang nyata gagal dan menimbulkan kekacauan. Menambah dosa juga merusak dunia. Umat harus kembali kepada sistem Islam dengan mencontoh kepada manhaj kenabian yang telah terbukti mengayomi seluruh umat tanpa kecuali.
Sistem yang mampu melindungi kehormatan Islam dan kaum Muslim. Mencegah terjadinya penistaan terhadap Islam beserta simbol-simbolnya.
Wallahu a'lam bishawwab
Oleh: Hartini
(Aktivis Muslimah)
0 Komentar