Topswara.com -- Abdurahman mualaf muda asal NTT yang berusia 22 tahun justru masuk Islam karena doktrin orang tuanya masuk Islam jadi teroris.
"Oh dia agama Islam. Saya tidak boleh terlalu dekat sama dia (Arif) nanti terpengaruh sama dia, nanti jadi teroris. Ajaran orang tua saya seperti itu, jadi sudah didoktrin dari kecil seperti itu," ungkapnya di kanal YouTube Ngaji Cerdas, Rabu (22/9/2021).
Ia menambahkan, orang tuanya mengatakan jika Islam itu mengajarkan bunuh-bunuhan, contoh di Arab, terjadi peperangan itu semua agama Islam.
"Awalnya kami debat tentang agama. Pertama kali debat itu tentang ketuhanan, nah di sini Arif bilang kamu percaya Yesus itu Tuhan atau bukan? Terus kata saya, ya percaya Yesus itu Tuhan," katanya.
Abdurahman balik bertanya, "Kamu percaya Yesus itu Tuhan? Dia bilang, enggaklah aku percaya Tuhan itu Yesus. Kalau misalkan Yesus itu Tuhan, apa yang membuat diangkat menjadi Tuhan? Arif kembali menyahuti.
Menurutnya Yesus bisa menghidupkan orang mati, bisa menyembuhkan orang buta, bisa memberi makan lima ribu orang, dia disalib dan bangkit di hari ketiga, dan naik di surga. Itu penyebab ia diangkat menjadi Tuhan.
"Kata dia, ada yang lebih canggih daripada Yesus. Kalau Yesus menghidupkan orang mati, mayatnya bisa hidup. Kalau ini Nabi Ilyas menghidupkan orang mati Nabi Ilyasnya sudah mati. Tulang (Nabi Ilyas) disentuhkan kepada mayatnya, mayatnya bisa hidup.
"Lebih canggih mana, Yesus atau Nabi Ilyas? Kenapa Ilyas ini tidak disebut sebagai Tuhan? Padahal lebih canggih Nabi Ilyas. Orangnya enggak ada mayatnya bisa hidup," ungkap teman Abdurahman.
Abdurahman marah, kenapa Tuhannya dibanding-bandingkan sama yang lain, pokoknya enggak boleh Tuhannya dihina-hina. Pokoknya Tuhan paling kuat.
"Arif kembali mengatakan, Tuhan bisa mati enggak? Kata saya Tuhan bisa mati terus hidup kembali, sesuai dengan Yesus,'' bebernya.
Abdurahman bergumam, masak Tuhan bisa mati, kalau mati terus siapa yang mengurus langit, bumi, semua makhluk hidup di bumi ini. Kalau makhluk hidup di dunia ini kalau enggak main sehari atau sejam akan musnah, sedangkan Tuhan mati tiga hari.
"Siapa yang pelihara bumi? Terus tidak ada yang memelihara bumi ini dong. Tetapi saya dalam hati bilang besok saya debat, dia harus kalah, terus dia masuk dalam agama Kristen, niat saya begitu," batinnya.
Menanyakan Tuhan kepada Orang Tua
Setelah Abdurahman pulang sekolah, bertanya sama orangbtuanya biar dapat jawaban.
"Pak, Tuhan bisa mati enggak sih? Orang tua saya makin bingung, enggak paham. Tuhan enggak bisa mati, lah Yesus kok mati. Yesus Tuhan yang kita sembah kok bisa mati," ucapnya.
Dari situ Abdurrahman mau cari jawaban agar bisa debat sama Arif. Setelah hari-hari berjalan, sepulang sekolah Abdurahman ke rumah Arif, dia dijamu setiap hari. Setelah Arif pulang shalat, kami debat terus. Mereka pernah debat dari sore sampai subuh, sampai-sampai Abdurrahman mengalah.
Pertama, debat soal ketuhanan Yesus kalah. Karena dari jawaban-jawaban Arif masuk logika masuk akal semua. Abdurrahman pun menerima.
Kedua, tentang Al-kitab. Arif menanyakan tentang kesucian Al-kitab, yang tidak mengalami perubahan atau Al- Kitab pernah mengalami perubahan.
"Al-Kitab suci, selama ini di gereja dibacakan ayat-ayat yang selalu saya dengar yang baik-baik saja. Belum pernah saya dengar yang menyinggung ayat porno belum pernah dengar di telinga saya," ujarnya.
Lebih lanjut Arif telah menulis sebagian ayat Al-Kitab di kertas, kemudian mempertanyakan Al-Kitab tidak ada campur tangan manusia.
"Saya percayalah ini kitab suci, masak ada manusia campur tangan. Ini benar-benar dari Tuhan kata saya," imbuhnya.
Arif membeberkan, kalau benar kitab suci maka telah terjadi kesalahan, karena Al-Kitab harus suci. Yang kedua tidak ada perselisihan. Ketiga bersih dari kesalahan. Tidak ada ayat yang porno.
Datangnya Hidayah
Mau masuk Islam Abdurahman ragu, pulang sekolah dia ke rumah Arif. Diputarkannya film-film islami dari hp, film pertama yang diputar yaitu film Nabi Sulaiman yang punya kekayaan melimpah. Terus ada Ratu Balqis, Nabi Sulaiman bisa menundukkan jin, berbicara dengan hewan.
"Pokoknya istimewa. Saya nonton kisah Nabi Sulaiman itu tertarik juga, sampai mau nangis," tuturnya.
Akhirnya Abdurahman menegaskan kepada dirinya sendiri. "Pokoknya Islam agama yang benar, mulai dari situ saya punya tekad saya debat dengan orang tua saya mereka harus masuk Islam duluan," tekadnya.
Ia mengatakan, kalau orang tua sudah masuk Islam berati sudah kuat, Abdurrahman masuk Islam tidak ada yang usir, sekolahnya enggak putus, dan tidak malu.
"Begitu saya debat dengan orang tua saya, 'Kamu mulai kurang ajar sama orang tua! Lama-lama nanti kamu masuk Islam. Kalau kamu masuk Islam, kau lihat saja nanti. Bapak gantung, bapak pukul, nanti kamu putus sekolah'," terangnya.
Pemuda tersebut diancam kalau masuk Islam. Tiba-tiba ketika tidur dia bermimpi. Dalam suatu majelis gereja, ada pendeta nyanyi lagu-lagu tentang Yesus, lagu-lagu Kristian tapi di rumahnya.
"Tiba-tiba ada seseorang memakai baju putih pakai sorban. Ketika pendeta membacakan ayat-ayat Al kitab seperti seruannya ke saya aja. Seakan-akan dalam mimpi tersebut ada malaikat datang mau cabut nyawa saya," jelasnya.
Abdurrahman langsung sadar dari mimpi, besoknya dia sampai enggak sekolah. Pagi-pagi ke kosnya Arif, tapi kata ibu Arif masih shalat subuh belum pulang.
Abdurahman menunggu Arif pulang, kemudian cerita mimpinya kalau ada orang pakai sorban.
"Orang yang memakai sorban itu hanya melihat ke saya, ngapain kamu tunggu? Ayo cepat keluar. Ayo pindah! Saya langsung panik, ini mau keluar kemana? Pindah kemana?" kata Abdurahman.
"Masya Allah antum mau dapat hidayah itu, kata dia spontan seperti itu," ucap Arif.
"Hidayah? Apa itu hidayah?" tanya Abdurrahman.
Lantas Arif menjelaskan, hidayah pertanda dari Allah pasti Abdurahman masuk Islam.
"Saya masuk Islam sekarang boleh enggak?" katanya.
Arif menyahutnya, boleh-boleh saja. Nanti kalau antum dimarahi orang tua bagaimana?
"Enggak apa-apa saya (masuk Islam) sembunyi-sembunyi dulu," pungkasnya. [] Munamah
0 Komentar