Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Boneka Arwah: Tren Mewah Peruntuh Akidah


Topswara.com -- Boneka arwah atau spirit doll belakangan ini tengah menjadi tren. Mulai dari orang biasa hingga publik figur berbondong-bondong mengikuti tren mengadopsi boneka Arwah tersebut.

Spirit doll atau yang disebut boneka arwah, adalah boneka yang biasanya untuk dipajang daripada dimainkan dan dapat di isi oleh arwah tertentu.

Kenapa bisa sampai populer? Karena boneka tersebut dipublikasikan oleh publik figur seperti Ivan Gunawan, Sarwendah dan masih banyak lagi. Belum lagi ada manfaat yang diinginkan dibalik fenomena ini.

Konon katanya, boneka ini sudah di isi arwah dan di doa-doakan agar bisa memberikan keberuntungan bagi pemiliknya.
Bahkan tak sedikit pemiliknya memiliki keyakinan bahwa di dalam boneka tersebut bersemayam arwah dan memiliki kekuatan gaib. Yang bisa membuat para pemiliknya menjadi tenang, memberikan keberuntungan, hidup bahagia, dan sebagainya.

Sejak munculnya di tahun 2015 dari seorang dukun di Thailand bernama Mo mek yang mengadopsi boneka bernama Albert.

Dan kisahnya viral dan menjadi tren di Thailand sampai hari ini. Sehingga boneka tersebut di ekspor ke beberapa negara karena banyak peminatnya. Dan digunakan untuk keluarga yang belum memiliki anak atau pasangan sesama jenis.

Ternyata, macam-macam boneka dengan fakta serupa dengan spirit doll atau boneka arwah sudah ada sebelumnya. Misalnya di Indonesia yaitu seperti jenglot dan jelangkung. Voodo di Afrika. Boneka Barbie di kuil yang berusia 117 tahun di selatan Pulau Ubin, Singapura.

Dan untuk memiliki boneka arwah ini, dengan istilahnya mengadopsi tentunya harus membelinya dengan harga yang tidak murah, bahkan dengan harga yang fantastis untuk ukuran harga sebuah boneka.

Bahkan pemiliknya harus memperlakukan boneka tersebut layaknya seorang anak betulan. Bahkan tak jarang pengadopsi boneka arwah atau spirit doll menggunakan jasa baby sister untuk merawat boneka tersebut dan bahkan kalau naik pesawat atau makan di restoran, dipesankan tiket dan kursi khusus.

Sebenarnya pengkultusan boneka arwah ini bukan hal yang baru. Pengkultusan atau pensucian boneka atau berhala sejenis, adalah budaya jahiliyah yang terjadi pada jaman primitif, jaman sebelum peradaban yang tentunya tidak ada dalam sejarah Islam karena sangat bertentangan dengan akidah Islam. Akidah kita umat Islam adalah Al Qur'an dan as sunnah. Fenomena saat inilah yang disebut jahiliyah modern.

Oleh karenanya kita umat Islam harus berhati-hati dengan fenomena boneka arwah atau spirit doll ini. Karena selain perilaku pengadopsinya di luar nalar dan tidak menjadikan akalnya untuk berfikir, yang secara psikologis si pemiliknya diperkirakan memiliki kelainan jiwa, sakit mental dan terkategori abnormal. 

Tapi, yang lebih membahayakannya lagi, fenomena ini akan meruntuhkan akidah umat Islam.

Pengkultusan atau pensucian boneka atau berhala sejenis, adalah merupakan budaya jahiliyah. Dimana pada jaman dahulu boneka atau patung yang tidak terlihat indah dan sangat sederhana bentuknya, kini tampak menjelma dalam bentuk boneka yang lucu. Inilah dangkalnya akidah manusia, akibat dari tidak adanya sistem Islam yang mampu menjaga akidah umat manusia.

Bahkan, banyak umat Islam yang terbawa arus jahiliyah modern ini. Hal ini akibat sistem sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan.

Dengan meyakini bahwa memuliakan boneka akan mendapatkan keberuntungan. Hal ini terkategori syirik. Apalagi bila benar boneka tersebut di isi arwah atau jin, maka memelihara makhluk halus bila disembah hal itu menjadi musyrik. Islam melarang meyakini benda mati memiliki kemampuan khusus. Dan hanya para Nabi yang memiliki kemampuan khusus dengan mukjizatnya.

Dan kutipan dari penjelasan Ivan Gunawan kenapa ingin mengadopsi boneka arwah.

"Sepi itu iya, berasa kayak ada mainan baru aja yang bikin aku nggak begitu merasa kesepian lagi"

Pertanyaan nya, kenapa manusia bisa merasakan kesepian, tidak tenang, tidak bahagia, dll? Karena di dalam diri manusia memiliki fitrah gharizah, seperti gharizah taddayun, gharizah baqa dan gharizah nau'.

Yang mana gharizah tersebut menuntut untuk dipenuhi, namun sifatnya tidak mendesak. Tapi jika tidak dipenuhi akan menimbulkan problem emosi, gelisah, tidak tenang, dll. Tapi dengan adanya gharizah ini yang berasal dari Allah tentunya cara memenuhinya pun harus dikembalikan kepada Allah sesuai syariat nya.

Dan hukum memiliki boneka secara umum menurut! pandangan Islam sesuai sabda Rasulullah SAW adalah, "Aku dahulu pernah bermain boneka di sisi Nabi Saw. Aku memiliki beberapa sahabat yang biasa bermain bersamaku. Ketika Rasulullah Saw masuk dalam rumah, mereka pun bersembunyi dari beliau. Lalu beliau menyerahkan mainan padaku satu demi satu lantas mereka pun bermain bersamaku" (HR. Bukhari no.6130).

Itu artinya memiliki boneka yang dimainkan oleh anak-anak adalah sesuatu yang wajar. Karena anak-anak masih suka berimajinasi, suka berkhayal, mengajak bicara dan sebagainya.

Namun bagaimana jika boneka itu bukan untuk anak-anak dan diisi roh yang membuatnya dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan seperti harta, dan lain-lain.

"Sesungguhnya pembuat gambar ini akan disiksa pada hari kiamat. Dikatakan pada mereka, "Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan (buat)".  (HR. Bukhari no.2105 dan Muslim no. 2107).

Bahkan jika boneka atau benda mati diisi roh, maka akan menjadi syirik. Sebagaimana firman Allah SWT. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (Q.S. An-Nisa;48).

Dari firman Allah SWT di atas, jelas bahwa perbuatan syirik, mempersekutukan Allah adalah dosa yang sangat besar dan tidak dapat diampuni oleh Allah SWT. Karena sudah meruntuhkan akidah akan keimanannya kepada Allah ta'ala.

Sudah seharusnya fenomena saat ini negara memiliki peranan penting untuk menjaga akidah umat dengan sistem nya yang hakiki, yaitu sistem Islam. Bukan dengan sistem sekulerisme yang diterapkan saat ini, yaitu memisahkan agama dari kehidupan. Yang tentunya akan membahayakan ranah akidah kaum muslimin. 

Belum lagi dengan sekulerisme ini para kapitalis akan berlomba-lomba meraup keuntungan, memanfaatkan emosi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan emosional nya dengan bisnis yang menghasilkan materi tanpa melihat dampaknya bagi masyarakat dan bahayanya pada kesehatan mental masyarakat.

Dan dengan sistem Islam, semuanya sudah diatur pemenuhannya dengan benar. Yaitu dengan pilar pendidikan, pilar sosial, pilar ekonomi, pilar politik/kebijakan dan pilar sanksi/hukum.

Sudah seharusnya hidup umat manusia kembali kepada fitrahnya. Yang akan membawa kebahagiaan, ketenangan baik kehidupan di dunia maupun di akhirat. Yaitu dengan belajar Islam secara kaffah, berkumpul dengan orang-orang yang shalih, mengamalkan ilmu yang di dapat, dan  mendakwahkannya agar ilmunya  menjadi lebih bermanfaat. 
Wallahu a'lam.


Oleh: Yanti Muslim
Aktivis Muslimah Kayumanis Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar