Topswara.com -- Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.Ag. menjelaskan, tahapan belajar hadis dimulai dari kitab hadis bukan induk atau ghairu musnadah.
“Tahapan belajar ilmu hadis, yakni dimulai dari kitab hadis bukan induk atau ghairu musnadah,” ungkapnya di YouTube Ngaji Subuh bertajuk Kajian Kitab Syarh Al- Arba’in Hadits An- Nawawiyyah bagian 1, Rabu (5/1/2022).
Ia menjelaskan, yang dimaksud kitab-kitab induk adalah kitab yang menjadi sandaran, yang di dalamnya mencantumkan sanadnya secara lengkap. Sedangkan kitab yang bukan induk adalah kitab yang tidak mencantumkan sanadnya, mencantumkan sebagian saja, atau meringkasnya.
Ajengan Yuana menuturkan bahwa mempelajari kitab bukan induk bertujuan agar manusia tidak mendapatkan kesulitan, dan mudah dalam memahaminya.
“Mengkaji kitab induk perlu ada perangkat dan tahapan. Sehingga, tidak bisa mengakses tanpa perangkat-perangkat ilmunya, yakni mustholah hadis dan ilmu hadis, yang biasa disebut utsul hadis,” tuturnya.
Adapun tahapan belajar hadis, UYT menyampaikan bahwa harus dimulai dengan mempelajari kitab hadis yang mudah, kemudian yang lebih sulit.
“Pertama hadits Arba’in, Bulughul maram/ Umdatul Ahkam, Riyadhus Shalihin, Misykatul Mashabih, lalu kitab induk seperti Kutub Tis’ah dan lainnya,” ungkapnya.
Sedangkan, tahapan mempelajari ilmu hadis menurutnya adalah dimulai dari belajar sanad hadis dan matan hadis.
”Yakni dengan mengkaji kitab Musthalah hadits, as- saqthu wal ittishal, Al-jarh wa at-Ta’dil, Ilal hadis, manahijul muhadditsin dan Takhrij. Kemudian dilanjutkan dengan mempelajari matan hadis, yakni bukan kitab induk (Ghairu Mashadir ashliyyah) dan syarahnya, kitab induk (Mashadir ashliyyah) dan syarahnya, dan muktalif hadis, nasakh, dan tarjih,” jelasnya.
Ia mencontohkan, beberapa kitab induk seperti Kutub sittah, Muwatha Malik, Musnad Syafi’i, sunan Kubra al- Baihaqi, Masanid (Musnad Ahmad, Musnad Ibnu Humaidi, Musnad al-Bazar).
“Tahapan dari semua itu, yang harus diperhatikan adalah diam, mendengar, menghapal dan memahami, mengamalkan dan menyebarkan,” pungkasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar