Topswara.com -- Menurut KBBI teroris ialah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut biasanya untuk tujuan politik. Sedihnya, tudingan teroris sering dialamatkan kepada para ulama dan umat Islam. Terkadang mereka belum terbukti melakukan tindakan yang disangkakan, tetapi opini publik digiring untuk menghakimi bahwa ulama tersebut adalah teroris.
Ditangkapnya tiga ulama, yaitu, Ustaz Ahmad Farid Okbah, Ustaz Anung Al-Hamad, dan Ustaz Zain An-Najah menjadi tragedi yang memilukan. Bahkan, banyak pengamat menganggap tindakan penangkapan tiga ulama tersebut adalah over acting dari densus 88.
Ketiha ulama tersebut diduga terlibat teroris. Kejadian ini menambah ketidakjelasan publik, ke mana arah dari penangkapan tersebut. Apalagi dilakukannya dengan cara paksa tanpa konfirmasi lebih dahulu kepada terduga. Timbul pertanyaan besar Islamofobia kah ini? Ataukah berasal dari narasi pemangku kepentingankah?
Menurut Achmad Michdan di kanal Youtube PKAD Jumat(19/11/21), ketiga ustaz tersebut ditangkap hanya karena mereka itu publik figur yang memiliki kehidupan yang tidak ngawur dan aktif berdakwah.
Dalam Islam, ulama sangat dimuliakan. Ulama adalah penyambung ajaran agama sejak ketiadaan Nabi para sahabat dan tabiat tabiin. Yaitu, adanya ulama yang pemegang teguh syariat Islam. Yang runut menyampaikan kebenaran Islam sampai di penghujungnya para sahabat dan terakhir kepada Nabi Muhammad SAW.
Tetapi, zaman sekarang, ulama yang lurus justru sering mendapatkan perlakuan tidak baik, dari persekusi hingga kriminalisasi. Kondisi seperti ini mengingatkan kita untuk lebih menguatkan keimanan kita terhadap pesan cinta akan firman Allah SWT sebagai berikut:
وَلَا تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِنْ شَيْءٍ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ الظَّالِمِينَ
Janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, mereka mengharapkan keridaan-Nya. Engkau tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatan mereka dan mereka tidak memikul tanggung jawab sedikit pun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan engkau (berhak) mengusir mereka, sehingga engkau termasuk orang-orang yang zalim.(Q.S. 6.Al-An'ām : 52)
Kebenaran ayat suci terbukti. Hari ini, mereka pembuat narasi jahat untuk Islam, mengusir ulama dengan menangkapinya. Padahal, dalam ayat tersebut, mengusir saja sudah disebut zalim apalagi menangkap dan menjebloskan ulama ke penjara. Sungguh itu perbuatan yang zalim dan pasti akan ada balasannya kelak.
Hendaknya, sebagai Muslim jangan tergelincir terhadap narasi jahat buatan para pembenci Islam. Tetaplah menjadi Muslim yang taat. Agar bisa keluar dari kungkungan kerusakan yang mereka hembuskan dan jangan mudah takut dengan apa yang diucapkan musuh-musuh Islam.
Selain itu umat Islam jangan mudah terpancing untuk bertindak atau berbuat kekerasan, tetap berdakwah dengan santun dan hasan bil makruf. Dan janganlah mudah terpancing kepada hal yang bersifat kontradiktif yang dilontarkan, sehingga umat larut pada arus pertentangan, kekacauan, dan konflik yang dibentur-benturkan antar-Islam itu sendiri.
Maka, bila kita terbentuk satu kesatuan masyarakat Islam yang kuat, satu kesatuan Islam yang utuh dalam bendera ketaatan, dan Muslim sadar satu tubuh, di sanalah tumbuh energi besar akan amar makruf nahi mungkar. Meluruskan yang tidak benar mendakwahkah kebenaran seperti ulama ini, dan membela ulama benar yang terzalimi.
Layaknya ulama yang tertuduh teroris ini. Padahal mereka pagi dan petang, menyeru Allah untuk mencari keridhaan-Nya dengan memurnikan ketaatan nya. Mereka tidak memerlukan pujian dan dukungan manusia.
Pantaskah mereka ini dituduh teroris? Sungguh kejam dan zalim perbuatan yang demikian ia lakukan. Seberapa insaf dan sadar akan pertanggungjawaban mereka kelak bila sewaktu-waktu di panggil menghadap Ilahi.[]
Oleh: Titin (Owner Angkringan Jahe Merah)
0 Komentar