Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Robot Pengganti PNS, Solusi Tambal Sulam Ala Kapitalis


Topswara.com -- Kecanggihan teknologi saat ini memang terus berkembang pesat. Salah satunya adalah robot kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang banyak menggantikan peran manusia. 

Dilansir oleh detikfinance.com, (28/11/2021), Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan digantikan dengan robot kecerdasan dalam rangka percepatan reformasi birokrasi di era kemajuan teknologi. "Hal ini akan menekan kegemukan jumlah PNS saat ini secara bertahap", ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama. 

Ketua Umum Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Sudan Arif Fakrulloh, juga menguatkan wacana ini bahwa dengan digitalisasi akan memacu semangat para PNS agar lebih berkualitas. Hal ini juga dinilai efisien dan bisa jadi investasi. Robot akan menggantikan posisi PNS untuk pekerjaan repetitif yang bersifat administrasi dan rutinitas. Dengan ini anggaran negara untuk gaji PNS dapat diminimalisir. 

Pemerintah merasa beban negara sangat berat karena harus mengeluarkan ratusan triliun setiap tahun untuk menggaji PNS. Berdasarkan APBN 2022, total belanja negara untuk pembayaran gaji, tunjangan, serta kebutuhan birokrasi lainnya mencapai Rp.400 triliun.(CNBCIndonesia, 29/11/2021) 

Selama ini pengeluaran negara bengkak untuk membiayai para PNS, infrastruktur, anggota dewan, dan lainnya. Besar harapan jika PNS digantikan robot akan menekan pengeluaran negara. 

Solusi Tambal Sulam

Jika wacana pergantian PNS dengan robot pintar ini dilegalkan, maka dapat dipastikan angka pengangguran akan naik drastis. Per Agustus 2021 jumlah pengangguran di Indonesia sudah naik menjadi 9,1 juta orang (hasil survei BPS) Bayangkan, berasa penambahan nya jika PNS digantikan robot? 

Saat PNS digantikan oleh robot kecerdasan maka akan banyak sekali pengangguran. Proses seleksi untuk menjadi PNS juga akan semakin sulit. Awalnya mungkin hanya beberapa pekerjaan saja yang digantikan robot. Seiring perkembangan teknologi bukan tidak mungkin robot kecerdasan dapat mengerjakan semua hal. Termasuk pekerjaan yang membutuhkan emosional dan etis. Pada akhirnya manusia akan mencari pekerjaan baru agar bisa bertahan hidup. 

Memang selalu ada plus minus dalam segala hal. Termasuk perkembangan teknologi saat ini. Namun yang perlu kita perhatikan adalah kemaslahatan bagi semua pihak. 

Kita memang dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Terus berkreasi dan berinovasi. Tapi kemajuan sebuah negara bukan diukur dengan hal ini saja. Kesejahteraan warganya adalah yang utama. Semua ini dapat diukur dari meningkatnya kualitas kehidupan dalam segala hal mulai dari keamanan, kesehatan, kecerdasan, ekonomi, dan lainnya. Intinya adanya jaminan pemenuhan seluruh kebutuhan rakyat. 

Islam tidak menutup diri dari perkembangan teknologi, bahkan Islam mendorong kemajuan. Tertorehkan dengan tinta emas bahwa memberikan pelayanan terbaik untuk rakyatnya. 

Memanfaatkan teknologi hukumnya boleh (mubah). Namun memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan rakyat adalah kewajiban negara. Bagaimana rakyat akan memenuhi kebutuhannya sementara lapangan kerja tidak tersedia.  

Hal ini akan memicu konflik horizontal antar masyarakat, serta membuka peluang terjadinya tindakan kriminal. 

Negara seharusnya menyediakan lapangan kerja yang layak bagi rakyatnya. Harus ada solusi bagi PNS yang digantikan oleh robot pintar tersebut. 

Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dioptimalkan untuk kemajuan negara dan meningkatkan kesejahteraan. Kecanggihan teknologi hanya sarana penunjang untuk memudahkan manusia dalam menyelesaikan berbagai jenis kegiatan. 

Negara juga bisa memberikan modal bagi rakyat agar bisa mandiri dan membuka lapangan kerja baru. Modal itu bisa berupa pemberian negara secara cuma-cuma atau pinjaman modal tanpa bunga. 

Pemerintah juga memfasilitasi rakyatnya terutama para ilmuwan untuk terus berkreasi dan berinovasi menciptakan teknologi baru yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Dengan adanya periayahan seperti ini insya Allah kesejahteraan dapat diraih dan dirasakan semua rakyat. PNS atau siapa pun tidak perlu khawatir akan tersaingi oleh robot atau kecanggihan teknologi lainnya. 

Semua ini hanya akan terwujud jika negara bermindset melayani rakyat. Bukan negara yang kapitalis yang hanya menggukur segala sesuatu dengan untung dan rugi. Negara itu adalah negara yang menerapkan Islam secara kaffah dalam segala aspek kehidupan. Negara itu adalah Daulah Khilafah Islamiyah yang sebentar lagi akan kembali tegak, aamien. 

Wallahu a'lam bishashawab.

Oleh: Yuli Ummu Raihan
(Aktivis Muslimah Tangerang)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar