Topswara.com -- Pernyataan yang menimbulkan kontroversi kembali diutarakan oleh Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jendral Dudung Abdurachman.
Sebelumnya Jendral Dudung mengeluarkan pernyataan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (2/12/2021), Dudung menyebutkan bahwa Tuhan bukanlah orang Arab.
Dan kini ia kembali mengatakan, agar jangan terlalu dalam mempelajari agama, karena hal itu bisa menyebabkan terjadinya penyimpangan.
Pernyataan ini ia sampaikan saat bertausyiah di Masjid Nurul Amin, Kota Jayapura, Minggu (5/12/2021).
Dan pernyataan Jendral Dudung ini kembali menjadi sorotan publik dan banyak menuai kritikan dari berbagai pihak.
Ketua LBH Pelita Umat, Chandra Purna Irawan mengkritisi pernyataan Jendral Dudung, bahwasanya Tuhan bukanlah orang Arab, hal ini akan berpotensi penistaan agama karena melecehkan Sang Pencipta yang jelas kedudukannya sebagai Tuhan.
"Bahwa Tuhan bukan orang Arab, artinya melabeli Tuhan sebagai orang, tapi orang yang bukan berasal dari Arab. Dari kalimat tersebut, kemudian dapat menimbulkan pertanyaan, lantas Tuhan orang mana? Apakah orang Indonesia? Hal ini dikhawatirkan dapat melecehkan Sang Pencipta yang jelas kedudukannya sebagai Tuhan," tuturnya kepada TintaSiyasi.com, Kamis (2/12/2021).
Begitu juga dengan pernyataan 'jangan terlalu dalam mempelajari agama' hal ini tentunya akan berpotensi dipahami sebaliknya oleh masyarakat.
Dengan pernyataan Jendral Dudung ini seharusnya yang benar adalah jangan terlalu dangkal dalam mempelajari agama. Karena munculnya ekstremisme agama itu terjadi karena akibat dari kedangkalan dalam belajar agama. Sehingga wawasan pemahaman agamanya menjadi sempit. Dan ungkapan pernyataan seperti itu adalah sesuatu yang keliru dan menyesatkan.
Seharusnya umat ini didorong untuk memahami agama secara mendalam, tidak setengah-setengah, apalagi setengah hati.
Karena mempelajari agama ini adalah sangat penting dan memahaminya pun justru harus lebih mendalam.
Bahkan, Islam mewajibkan umatnya untuk memperdalam agama Islam secara kaffah. Tujuannya agar supaya dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, sesuai yang diajarkan oleh Rosulullah SAW dan para sahabatnya.
Dan dengan memperdalam ajaran agama Islam, umat tentunya akan sulit di tipu dengan doktrin moderasi beragama yang saat ini sedang marak digaungkan.
Dengan pemahaman agamanya yang mendalam, maka imannya akan kokoh dan hatinya pun akan gampang menerima pelajaran dan kebaikan.
Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam surat Ali Imran ayat 7, "Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada (Al Qur'an), semuanya dari sisi Tuhan kami, "Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang berakal."
Demikian juga dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memberinya pemahaman yang benar dalam masalah agama." (HR. Al-Bukhari).
"Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugerahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)". (QS Al Baqarah: 269).
Maka, jika seseorang diberikan pemahaman yang mendalam tentang urusan agamanya, maka sejatinya dialah orang yang telah mendapatkan pemberian terbaik dan terbesar dari Allah SWT. Wallahu'alam.
Oleh: Yanti Muslim
Aktivis Muslimah Kayumanis Bogor
0 Komentar