Topswara.com -- Kaum milenial Tanah Air pasti tak asing dengan nama ST12 dan Setia Band. Terlebih lagi bagi para Setiaku, sebutan untuk penggemar band asal Kota Kembang dengan vokalis Charly van Houten itu.
Menjadi anggota grup band papan atas mungkin menjadi kebanggaan dan cita-cita anak muda era milenia. Tak terkecuali bagi Yadi Purnama. Menjadi anak band hingga terkenal dan digandrungi telah menjadi kebanggan tersendiri bagi Yadi. Ia terkenal dengan nama Iwex, sebagai gitaris-2 baik di ST12 maupun setelah berganti Setia Band. Selama tiga tahun di ST12 dan empat tahun di Setia Band, Iwex merasa senang karena cita-citanya sejak belia sampai pada puncaknya.
Namun, Yadi membuktikan bahwa ketenaran dan kecukupan materi ternyata tak mampu menjamin tercapainya ketenangan dan kenyamanan hati. Tujuh tahun bersama band ternama, Yadi merasakan hidupnya hambar. Ia selalu merasa tidak cukup, meski sebetulnya secara nominal harusnya penghasilannya lebih dari cukup. "Selalu tidak merasa cukup. Beban hidupnya terasa berat. Akhirnya saya bilang, 'Mungkin ada yang tidak berkah selama ini'," tutur Yadi pada TopSwara, 9 November 2021.
Yadi mulai merasakan gelisah. Terlebih setelah Dian Aryanti mengingatkannya tentang perjalanan hidup mereka. Wanita yang dipersunting Yadi 17 tahun lalu itu telah memberi "tamparan" di suatu malam ketika Yadi hendak pergi tour bersama bandnya. Sejak itu Yadi betul-betul menyadari bahwa jalan hidupnya tidak berkah. Malam itu istrinya mengingatkan bahwa jalan yang ditempuh Yadi tidak membawa ke arah ketaatan kepada Allah, bukan jalannya Nabi Muhammad shallallahu salam.
"Antara nerima tidak nerima, akhirnya jadi sebuah tamparan buat saya untuk terus meresapi jalan hidup saya selama ini," ungkap pria Garut 46 tahun itu.
Merasa dunia artis bukanlah tempat yang cocok baginya, tahun 2015 Iwex pun memutuskan resign dari Setia Band. Ia bertekad untuk hijrah, berpindah dari hal dan perbuatan yang mendorongnya cenderung lalai dari kewajibannya sebagai Muslim, menuju ke fitrahnya sebagai umatnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
Namun, perjalanan hijrahnya bukan tanpa tantangan. Kesungguhan niat Yadi diuji. Proses resign Iwex dari band tidak mudah. Selain masih terikat kontrak, ia harus menunggu satu tahun hingga bandnya mendapat personel pengganti dirinya. "Selama satu tahun itu saya mungkin lebih diuji sama Allah. Apakah benar akan jadi hijrahnya, atau apakah akankan malah terus (tergabung dalam band) gitu," ujar Yadi.
Bersyukur, kesungguhan hijrah Yadi teruji. Tepat di bulan Ramadhan 2016, Yadi resmi keluar dari Setia Band. Ditemani sang istri yang terus menguatkannya di jalan hijrah, mereka terus mencari ilmu, terus mencari ketenangan dan kenyamanan hati dan pikiran.
Namun, menapaki jalan hijrah bukan tanpa tantangan dan risiko. Yadi harus rela meninggalkan dunia artis, menyudahi karirnya sebagai anak band yang membawanya berkecukupan secara materi. "Akhirnya saya tidak punya. Setelah resign itu saya nggak punya pekerjaan, nggak punya kegiatan," kata Yadi.
Sesungguhnya menjelang resign Yadi sudah mempunyai sebuah cafe. Ia berniat akan fokus pada usaha kulinernya itu, setelah resign. Namun, ia kembali mendapati ujian. Setelah resign, harapan pada usahanya pun hilang. Kerja sama dengan sang pemilik lahan pada cafenya tidak diperpanjang meski sedang bagus-bagusnya.
Namun, Yadi bersyukur sang istri yang juga memiliki usaha kuliner memberinya kekuatan. Pada akhirnya, Yadi fokus membesarkan usaha bersama sang istri. "Saat itu saya tidak punya kegiatan lagi, tidak punya pendapatan pada saat itu. Akhirnya, ya, saya dikuatkan oleh istri saya untuk 'Yuk, kita barengan!'. Dan Alhamdulillah, sampai saat ini kami masih terus membesarkan menjalani usaha kuliner yang ini," tuturnya.
Berbagai tantangan yang dihadapi Yadi tak membuatnya surut dari jalan hijrah. Ia justru merasa menemukan kenyamanan. Ia merasa bisa memaknai hidupnya. "Rasanya lebih nyaman, lebih merasa tenang, lebih merasa terjaga, lebih merasa hubungan keluarga suami istri lebih lebih terbuka lagi dan akhirnya satu visi satu tujuan sama, untuk mencari ridho Allah," ungkapnya.
"Untuk masalah rezeki Alhamdulillah, yang dimakan hari itu pada saat itu yang dinikmati saat itu adalah rezeki yang diberikan oleh Allah. Untuk masalah besok atau nanti allahua'lam apakah masih diberikan umur atau tidak ya kita hanya bersyukur kepada Allah," imbuhnya.
Kini, ayah satu anak itu berharap bisa terus menambah kapasitas dan memahami ilmu syariat Islam, mengimplementasikannya dalam kehidupan. Ia juga berharap bisa menolong agama Allah, terus beramal kebaikan demi mencari keberkahan dan keridhaan Allah. [] Saptaningtyas
0 Komentar