Topswara.com -- Khadim Syaraful Haramain K.H. Hafidz Abdurahman, M.A. mengungkapkan bahwa banyak penghuni neraka, dikarenakan tidak menggunakan akalnya.
“Banyak penghuni neraka, dikarenakan mereka tidak menggunakan akalnya, untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah SWT,” ungkapnya di YouTube Cinta Quran TV: Inilah Golongan yang Akan Menyesal Saat Hari Kiamat, Sabtu (14/03/2020).
Ia mengutip terjemahan Al-Qur’an surah Al Mulk ayat 10, tentang penyesalan orang-orang durjana pada hari kiamat, karena tidak menggunakan akalnya.
“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”.
Kekuatan Akal
Kiai Hafidz menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang diperoleh manusia yang paling berharga, kecuali mendapatkan akal. Menurutnya, akal bisa membimbing seseorang mendapat hidayah.
“Kalau ada perkara yang hina, akal akan bisa menangkal, dan tidak terperosok dalam kehinaan tersebut,” jelasnya.
Ia menambahkan, seseorang dinilai berdasarkan kadar akal yang dimiliki. "Jika orang hidup di dalam kemuliaan, berarti orang tersebut memiliki ciri-ciri akal yang selamat. Sebaliknya, jika orang tersebut hidup dalam kehinaan, berarti akalnya tidak selamat. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW
“Segala sesuatu itu, memiliki penyangga. Dan penyangga seseorang itu adalah akalnya. Berdasarkan kadar akalnya itu, maka orang akan menyembah Tuhannya,” imbuhnya.
Kiai Hafidz mencontohkan, sebagaimana sahabat Nabi SAW Abdurahman bin Auf yang luar biasa. "Ia sanggup menginfakkan hartanya dan ikut berjuang membela dakwah Rasulullah selama 23 tahun serta membiayai kebutuhan istri-istri Rasulullah SAW setelah Rasul wafat. Namun, masih saja mengkhawatirkan amalnya," kisahnya.
“Karena mereka (sahabat Rasul) sadar bahwa tiket ke surga sangat mahal. Selain dakwah, jihad, dan infak, ibadah mereka juga luar biasa. Mereka selalu menangis, takut amalnya belum bisa menghantarkan ke Jannah,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa jika seorang mampu berpikir seperti sahabat Rasul, maka orang tersebut akan mampu melakukan hal yang sama yang dilakukan para sahabat Rasulullah SAW.
“Ketika Abu Bakar ra. menginfakkan seluruh hartanya, lalu Rasulullah bertanya 'Dengan apa engkau menjamin keluargamu?' Lalu Abu Bakar ra. Mengatakan, 'Cukup hanya Allah dan Rasul-Nya yang menjadi penjamin'. Dengan akal itulah, sehingga mampu beribadah dengan luar biasa,” tegasnya.
Kiai Hafidz meyakinkan, akal akan membawa keselamatan. Kemudian ia mengutip perkataan Al Hasan, 'Tidak ada titipan yang Allah SWT berikan, kecuali dengan akal itu, Allah akan menyelamatkan'.
“Akal akan menyelamatkan, ketika kita menggunakan dengan benar. Namun, ketika orang tersebut tidak menggunakan akal, maka jangan sampai mereka menganggap amalnya sudah cukup menyelamatkan, tetapi belum tentu,” pungkasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar