Topswara.com -- Dalam beberapa bulan terakhir ini para Ibu dibuat pusing dengan melonjaknya harga minyak goreng di pasaran. Hal ini tentu saja sangat menyusahkan masyarakat (khususnya para Ibu rumah tangga), karena minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok.
Melonjaknya harga minyak goreng di pasaran yang terus meningkat menurut data Ikatan Pedagang Padar Indonesia (IKKAPI) per Oktober saja sudah menyentuh harga Rp 1900-2000 per liternya, yang sebelumnya harga eceran tertinggi dikisaran Rp 11000-12000. Kenaikkan harga minyak goreng yang terus merangsak naik tanpa terkendali, hal ini menjadi tanda tanya besat dikalangan masyarakat.
Pada hal kalau dilihat dari produktivitasnya Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan per Desember 2019 Indonesia memiliki luas lahan perkebunan sawit mencapai 14,32 juta hektar dengan produksi diatas 40,56 juta ton (kompas.com ,1/12/020).
Naiknya harga minyak goreng dipasaran, menurut Oka Nurwan selaku Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Kementerian Perdagangan) beliau menjelaskan harga minyak goreng saat ini tergantung pada bahan baku Crude Palm Oil (CPO)yang saat ini melonjak naik. Lebih lanjut ia menjelaskan CPO naik disebabkan karena terjadinya gangguan padokan dunia untuk bahan nabati. Ia menjelaskan ada beberapa negara penghadil sawit seperti Malaysia, Canada, Argentina
Mengalami gangguan panen. Ia menyatakan juga ini akibat pandemi frekuensi pelayaran menurun. Biaya logistik tinggi, membuat space kapal angkut terbatas ini berdampak pada kelangkaan kontainet internasional (cnbcindonesia.com,13/11/2021).
Seharusnya Indonesia sebagai negara yang memiliki perkebunan sawit terbesar di dunia tidak akan kekurangan bahan baku CPO. Tetapi karena negara ini dalam sistem ekonominya menganut sistem ekonomi kapitalis. Di mana negara tidak ikut campur tangan dalam mekanisme pasar. Sehingga setiap warga negara dan pemilik modal bebas menentukan produk harga, merancang kontrak kerjadan memadarkan produknya dengan bebas.
Dan setiap pelaku ekonomi (individu) diberikan kebebadan dalam melakukan kepentingannya. Inilah yang mengakibatkan para pemilik modal (pengusaha) mengambil kesempatan menjual (mengekspor) produk CPOnya ke luar negeti dengan adanya kelangkaan bahan baku CPO di perdagangan internadional.
Inilah kesalahan dari sistem kapitalis, di mana pemerintah tidak secara langsung ikut mengendalikan proses ekonomi negara. Sehingga para pemilik modal bisa dengan bebas melakukan kegiatan ekonominya, tanpa memikirkan hajat hidup orang banyak. Ini menunjukkan kebijakan pemerintah lebih mengutamakan kepentingan pasar daripada masyarakat, dan tidak memiliki kemandirian kecuali ketergantungan kepada pasar dan pihak asing.
Berbeda dengan kepemimpinan Islam. Dalam Islam kepala negara (khalifah) wajib memenuhi segala kebutuhan rakyatnya, tanpa ada pengecualian. Dalam merealisasikan kebutuhan pokok masyarakat dan individu khalifah memberikan jaminan dengan serangkaian hukum syariah dalam menjalankannya.
Dengan adanya konsep ekonomi Islam yang menjalankan tindakan ekonomi berdasarkan hukum syara, yang diterapkan pada setiap orang dan atas dorongan ketakwaan kepada Allah yang dilaksanakan oleh negara dengan melalui pembinaan dan perundang-undangan hukum syara, maka tidak akan kita temui lagi adanya kasus mahalnya minyak goreng dipasaran. Karena setiap individu dan masyarakat menyadari bahwa kelak setiap amal perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban, maka ketika mereka melakukan segala aktivitasnya mereka akan menjalankan dengan hukum syara yang sudah ditetapkan.
Seperti hadis yang disampaikan Rasulullah SAW yang berbunyi, "Setiap kalian adalah pemimpin,dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang Imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintanpertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah tangganya, dan ia pun akan diminta pertanggungjawabannya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya,dan ia kan juga dimintai pertanggungjawabannya. Sungguh setiap kalian adalah akan dimintai pertanggungjawabannya." (HR. Al Bukhari)
Semua itu bisa tetwujud hanya dengan tegaknya daulah khilafah kembali.Dengan tegaknya khilafah kontradiksi yang terjadi di negeri muslim lainnya, yakni kekayaan alam
Yang melimpah ruah yang dimiliki negeri muslim namun rakyatnya menderita bisa teratasi,dengan tegaknya khilafah. Berkah Allah SWT ajan dilimpahkan dari langit dan bumi.
Wallahualam bishawab
Oleh: Rismayana
Aktivis Muslimah
0 Komentar