Topswara.com -- Mudir Ma’had Khadimus Sunnah Bandung Ajengan Yuana Ryan Tresna, M.E., M.Ag. mengungkapkan tiga jurus metode belajar dalam Islam.
“Ada tiga jurus untuk metode belajar tsaqafah dalam Islam ,” ungkapnya kepada santriwati Pesantren Ibu Rumah Tangga, Senin (22/11/2021) via Zoom Meeting.
Pertama, sesuatu dipelajari atau dikaji dengan mendalam hingga dipahami hakikatnya atau sampai pada malakah (kokoh). “Karena, tsaqafah Islam ini bersifat fikriyah, mendalam, mengakar, dan memerlukan kesabaran dalam mempelajarinya,” tuturnya.
Kedua, meyakini apa yang dipelajari dan bisa diamalkan. “Membenarkan hakikat yang dipelajarinya dengan pembenaran yang pasti jika terkait akidah dan berdasarkan ghalabatu adz-dzan (dugaan kuat) jika bukan perkara akidah, contohnya hukum dan adab,” urainya.
Ketiga, pengkajiannya bersifat praktis. “Sebagai solusi atas fakta yang bisa diindra, bukan pelajaran yang mengacu pada aspek teoritis,” lugasnya.
Ajengan Yuana meyakinkan bahwa pemikiran-pemikiran Islam menjadikan setiap orang yang memiliki tsaqafahnya akan berpikiran mendalam dan mustanir (cemerlang). “Orang tersebut akan memiliki semangat yang menggebu-gebu dan menggadaikan jiwanya karena Allah SWT di jalan Islam dengan mengharap keridhaan-Nya,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, dia menerjuni petualangan kehidupan dalam keadaan membawa bekal sebaik-baik perbekalan, yaitu pemikiran yang cemerlang, takwa, dan pengetahuaan yang dapat menuntaskan segala problematika. Dan hal ini adalah kumpulan kebaikan yang menggunung,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ajengan Yuana menjelaskan, “Tsaqafah Islam adalah pengetahuan-pengetahuan yang menjadikan akidah Islam sebagai sebab dalam pembahasannya.”
“Pertama, pengetahuan tersebut bisa mengandung akidah Islam, contohnya adalah ilmu tauhid. Kedua, pengetahuan yang dibangun dari akidah Islam, misalnya fiqih, tafsir, dan hadis. Ketiga, pengetahuan yang terkait dengan pemahaman yang terpancar dari akidah Islam berupa hukum-hukum yang mengharuskan ijtihad di dalam Islam, seperti ilmu hahasa Arab, mushthalah hadis, dan ilmu ushul,” urainya.
Ia menjelaskan, tsaqafah Islam memiliki madlul (pengertian) tertentu yaitu Al-Qur’an, As-Sunnah, bahasa, sharaf, nahwu, balaghah, tafsir, hadis, mushthalah hadis, ushul, tauhid, dan lainnya yang termasuk ke dalam pengetahuan Islam.
“Wujud tsaqafah Islamiyah adalah dalam kitab turats dan disiplin ilmu di dalamnya,” jelasnya.
Ajengan Yuana menegaskan, umat Islam harus memiliki kesadaran untuk kembali menghidupkan Islam, menegakkan Islam dalam kehidupan dunia, untuk mewujudkan kehidupan Islam dalam realitas yang ada sekarang. Karena, hal itu adalah sumber kebaikan, kebahagiaan, kemajuan.
Menyitat perkataan ulama Prof. Dr. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani, Ia memungkasi penjelasannya, “Seandainya umat Islam pada hari ini mengamalkan hukum-hukum fiqih dan agama, sebagaimana pendahulu mereka, niscaya mereka menjadi umat yang terdepan dan paling bahagia. Jadi, bangkitnya umat dengan pengamalan hukum-hukum agama."[] Reni Tri Yuli Setiawati
0 Komentar