Topswara.com—Founder Kajian Syameela Ustaz Oemar Mita mengungkapkan, makanan haram bisa menyebabkan doa tertolak.
“Makanan haram yang masuk ke perut saya, perutnya anti, perutnya antum yang menjadikan akhirnya semua permintaan kita tidak pernah didengar Allah, kemudian kita makan dari yang syubhat,” ujarnya pada kanal YouTube Hijrafest Official, Kamis (8/6).
Ia menjelaskan betapa bencinya iblis kalau manusia makan makanan yang halal. Bahkan iblis menggelincirkan Nabi Adam melalui makanan.
“Di situ kita mendapati memang dari dulu iblis itu nggak suka kalau kita makan yang halal. Maka wali-walinya iblis itu nggak suka kalau anti dan antum memiliki profesi yang halal, makanya kemudian mereka berupaya betul-betul bagaimana kemudian merusak profesi kita dan makanan kita," imbuhnya.
Ustaz Oemar Mita mencontohkan kisah orang-orang Irak yang doanya mustajab, namun karena makanan syubhat akhirnya doa mereka tertolak.
“Orang Irak dulu di awal-awal pertama abad Hijriyah orang-orang pertama, orang-orang Irak itu terkenal dengan ketakwaannya, dan keimanannya, doanya orang Irak itu mustajab,” ujarnya.
Ia mengisahkan betapa mustajabnya doa orang-orang Irak ketika mendoakan keburukan bagi pemimpin yang dipilih oleh Hajaz bin Yusuf, penguasa Irak yang terkenal kejam maka doanya akan terkabul.
“Jadi kalau antum membaca sejarah antum akan mendapati, orang Irak Basyrah dan Kuffah itu paling mustajab kalau sudah berdoa. Maka kemudian kalau ada pemimpin yang telah di tetapkan oleh Hajaz bin Yusuf untuk menguasai dan untuk memimpin Irak masyarakat Irak itu dengan begitu santainya mendoakan dan mengangkat tangan supaya pemimpin yang dipilih oleh Hajaz bin Yusuf itu mendapatkan keburukan,” paparnya.
Ia menjelaskan, suatu hari Hajaz bin Yusuf menemukan ide supaya doa orang Irak tidak lagi mustajab. Ia memerintahkan mayarakat untuk membawa telur dan mengumpulkan di suatu tempat. Tiga hari kemudian mereka harus mengambilnya kembali.
“Telur yang sebenarnya bukan telur mereka tetapi mereka ambil ketika tidak menyadari bahwasanya itu merupakan bagian dari konspirasi Hajaz bin Yusuf. Akhirnya Hajaz bin Yusuf senang. Biarkan tiga hari, biarkan telur itu dimakan dulu,’’ imbuhnya.
Ustaz Oemar Mita melanjutkan kisahnya bahwa setelah telur tersebut dipastikan dimakan setelah tiga hari. Hajaz bin Yusuf akhirnya memilih pemimpin yang akan diutus menjadi pemimpin.
“Kebiasaan masyarakat Irak ketika mendapatkan pemimpin kembali yang dipilih oleh Hajaz bin Yusuf mereka kembali mengangkat tangan untuk keburukan supaya pemimpin itu tidak betah berada di Irak,’’ jelasnya.
Namun ternyata setelah ditunggu beberapa hari, doa mereka tidak dikabulkan.
“Sampai akhirnya mereka mikir masyarakat Irak tumben biasanya tidak sampai tiga hari pemimpin itu tidak akan betah kemudian langsung pulang tapi kenapa untuk kali ini doa kami seaklan-akan tidak di balas oleh Allah, seakan-akan pintu langit tertutup untuk doa kami, ada apa ini?” kisahnya.
Ia mengisahkan, ada ulama fakih yang kemudian memberitahu kepada masyarakat Irak, bahwasanya makanan syubhat menyebabkan doa tertolak.
“Tanpa mereka sadari ada ulama yang fakih mengumpulkan masyarakat Irak, dan berkata,” Kalian lupa kalaian telah mengambil, telur syubhat yang kalian hari sebelumnya dan ketika kalian ambil hari setelahnya telur itu sudah berbeda ukurannya dengan telur yang kalian miliki, syubhatnya telur yang semacam itu yang menyebabkan doa kalian tidak didengar lagi oleh Allah,” jelasnya.
Ia menegaskan ternyata ketika mengambil telur yang beda ukuran, yang tidak miliknya maka itu menjadi syubhat. “Ketika menjadi syubhat maka doanya masyarakat Irak tidak lagi terkabul,” pungkasnya. [] Sri Purwanti
0 Komentar