Topswara.com -- Membahas Islam agama yang sempurna dan harga mati, Ajengan Irfan Abu Naveed, M.Pd.I. mengatakan, fanatisme kelompok atau golongan bertentangan dengan Islam. "Fanatisme golongan, kelompok, kesukuan, bertentangan dengan Islam," ujarnya dalam Kajian Tafsir Balaghah, Fanatisme: Sebab Kebinasaan Umat Terdahulu, Selasa (26/10/2021) di YouTube Ngaji Shubuh.
Dia menjelaskan bahwa fanatisme tersebut merupakan hal yang jelas tercela dan dicela oleh syariat Islam. Bahkan menjadi sebab tergelincirnya orang-orang musrik dahulu, ketika mereka menonjolkan tradisi nenek moyang mereka.
Karena itu, menurutnya Islamlah yang seharusnya menjadi harga mati. "Islam menjadi harga mati, bukan kepentingan kelompok dan golongan," tegasnya.
"Karena prinsipnya Islam ini menjadi standar, bukan kepentingan kelompok dan golongan yang menjadi standar untuk menstandarisasi Islam itu sendiri," jelasnya.
Dia melanjutkan, mendahulukan kepentingan kelompok atau golongan di atas Islam dan kebenaran dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya sebagai asabiah.
"Bagaimana kemudian seseorang mengutamakan kaum, kelompoknya, golongannya, bahkan di atas Islam dan kebenaran. Seakan-akan katakanlah ada hal yang ditonjolkan berkaitan dengan kepentingan kelompok dan golongannya di atas kebenaran dan Islam. Itu sudah cukup dikatakan sebagai asabiah," tuturnya.
Dia menjelaskan berdasarkan tafsir Al-Qur'an surah Lukman, bahwa di sana Allah mencela orang-orang yang melakukan fanatisme.
"Di mana sesungguhnya Rasulullah SAW menyuruh mereka kepada kalamullah, kepada firman Allah yang memberikan petunjuk kepada kebenaran dan juga kebaikan, pada saat yang sama mereka malah mengambil perkataan nenek moyang mereka yang jelas-jelas kebatilannya," ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa ini merupakan sejelas-jelasnya dalil larangan atas perbuatan taklid dalam perkara pokok keyakinan.
"Kemudian Allah cela pokok keyakinan mereka dengan firman-Nya, Apakah kemudian mereka akan mengikuti bapak-bapak moyang mereka itu tanpa dalil? Walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab jahanam?" pungkasnya. [] Agustina Pandini
0 Komentar