Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

‘Harusnya Aku Bukan Dia’, Founder The Art of Dakwah: Berarti Tidak Ridha dengan Takdir Allah


Topswara.com -- Founder The Art of Dakwah Ustaz Asep Supriatna mengatakan, ‘harusnya aku bukan dia’ adalah ungkapan yang menunjukkan tidak ridha dengan takdir Allah. “Kita kecewa, harusnya aku bukan dia. Berarti kita tidak ridha dengan takdir Allah," ujar Kang Asep, sapaan akrabnya, dalam Kajian Rutin Keluarga Islami: Harusnya Aku Bukan Dia, Ahad (26/09/2021) di Zoom.

Kang Asep mengungkapkan, seseorang yang beriman tidak akan menolak takdir Allah. "Seseorang yang beriman tidak akan mempertanyakan, apalagi menolak takdir Allah. Hati-hati dengan kalimat ini. Kenapa? Berat nanti kalau kita tidak ridha dengan takdir Allah. 'Tapi Ustaz?' Tidak usah pakai tapi, kalau sudah terjadi. Karena itu bagian dari takdir Allah," ungkapnya.

Ia melanjutkan, tidak hanya urusan cinta tapi urusan yang lainnya juga. "Harusnya aku bukan dia tidak hanya urusan cinta tapi urusan yang lain, di satu sisi kejadian ini terjadi. Misal, kita sudah kerja siang malam, menyelesaikan tugas ini dan itu. Giliran promosi, teman yang dipromosikan bukan kita,” bebernya.

“Allah sudah menakdirkan yang dipromosikan itu dia bukan kita. Urusan persahabatan, urusan cinta, itu pun bagian dari takdir Allah,” tambahnya.

Menurut Kang Asep, ketika seseorang merasa harusnya dirinya bukan orang lain, berarti orang tersebut menolak takdir Allah. "Allah telah memberikan gambaran kepada kita bahwa takdir Allah pasti yang terbaik. Kenapa kita kecewa dengan keputusan Allah? Kita selalu bilang, bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik. Tapi ketika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan dalam hidup kita, kita lalu menolak. Kita membenci, kita memusuhi takdir Allah. Harusnya aku bukan dia," katanya.

Ia menambahkan, ungkapan tersebut bisa membuat merasa bahwa Allah tidak adil. "Kita menisbatkan, kenapa dia yang Engkau pilih ya Allah, bukan aku? Kenapa dia yang Engkau kasih ya Allah, bukan aku? Dalam beberapa kasus, kita merasa bahwa Allah tidak adil. Kita merasa lebih pintar daripada Allah, astagfirullah. Kita merasa keputusan Allah keliru ketika memilih dia," bebernya.

Hikmah

Ia pun menceritakan, kisah dua sahabat yang bisa diambil hikmahnya. "Yuk, kita belajar dari dua sahabat yang dipersaudarakan Rasulullah, Salman Alfarizi dan Abu Darda. Salman saat itu belum menikah dan ingin sekali menikah. Sementara Salman bukan orang Madinah, bukan orang Arab tapi beliau dari Persia," tukasnya.

Kang Asep mengatakan, Salman ingin menikah. "Salman mendatangi Abu Darda. 'Wahai saudaraku, aku ingin menikah.' Sebagai seorang sahabat, Abu Darda bertanya. 'Sudah ada calon pengantinnya?', 'Belum.' 'Sudah ada yang ingin engkau nikahi?', 'Ada.' 'Siapa?', 'Si fulanah putrinya si fulan,'" ujarnya.

Ia melanjutkan cerita, Abu Darda yang mengantarkan Salman melamar, namun yang diterima adalah Abu Darda. "Salman mengatakan, 'Maukah engkau mengantarkan aku untuk melamar dia?', 'iya tentu.' Maka Abu Darda pun mengantarkan Salman melamar perempuan itu. Datanglah ke orang tuanya, disampaikan maksud dan tujuan oleh Abu Darda. Orang tua perempuan itu mengatakan, 'Mohon maaf putri kami tidak berkenan menikah dengan Salman. Tapi, kami menerima jika engkau yang melamar,'" lanjutnya.

Ia pun memberikan gambaran perasaan Salman. "Coba kira-kira perasaan Salman persiskan, harusnya aku bukan dia? Itu yang seharusnya diungkapkan oleh oleh Salman. Tapi, Salman faham, Salman bukan kita. Kulitas iman-nya beda, keshalihan-nya beda. Apa yang disampaikan Salman? 'Wahai saudaraku, nikahilah dia. Aku berikan uang yang aku kumpulkan untuk persiapan pernikahanmu dan aku siap menjadi saksi,'" bebernya.

Kang Asep menerangkan, hal itu yang keren karena berkaitan dengan keimanan takdir Allah. "Itu yang namanya keren. Berat karena ini berkaitan dengan keimanan takdir Allah. Bagi Salman, inilah takdirnya bahwa perempuan itu bukan jodohnya tapi jodoh Abu Darda. Cuma sayang, kita lebay oleh narasi-narasi lagu, harusnya aku bukan dia," pungkasnya.[] Jesiati
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar