Topswara.com -- Da'iyah dan Penulis Ustazah Dr. Hj. Oki Setiana Dewi, S.Hum., M.Pd. membeberkan penyebab anak menjadi bandel.
“Karena ada makanan yang haram yang masuk ke dalam tubuhnya. Mungkin bapaknya pernah nyari duit dari harta yang tidak halal yang kita tidak tahu tiba-tiba masuk ke dalam tubuhnya, membuat watak anak itu menjadi anak yang nakal, anak yang bandel karena kesalahan dari orang tuanya,” ungkapnya di video singkat bertajuk Penyebab Anak Menjadi Bandel, Ustazah Oki Setiana Dewi, di YouTube SalingSapa TV, Rabu (12/8/2020).
Menurut Ustazah Oki, anak bisa bandel karena banyak pengaruhnya, salah satunya ada kesalahan orangtua di masa lalu dalam cara mendidik anak. “Jadi anak bandel bukan karena diri dia sendiri, mungkin ada andil ayah dan ibu yang membuat dia bandel seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, mungkin dalam proses pengasuhan anak ada yang membuat ayah dan ibu tidak sabar ketika marah padanya (anak), menyakiti hatinya, memukul dia.
“Hati-hati kalau pukul tubuh, dia akan membekas itu pukulan, itu mungkin pukulannya akan hilang dari tubuhnya, tapi sakitnya itu masih membekas dalam hatinya. Jangan sampai ketika besar anak kita melakukan hal yang serupa. Kita biasa pukul anak kita, ketika dia sudah besar dia berada dalam lingkaran setan yang juga seperti itu, dia akan pukul generasi-generasi berikutnya,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, mungkin anak-anak bandel karena orang tuanya tidak penuh dalam memberikan kasih sayang kepada mereka (anak) dan tidak bisa mewujudkan kasih sayang.
“Banyak orangtua yang gengsi memeluk dan mencium anak-anaknya, sayang sih sayang terutama bapak ya tapi tidak sanggup mewujudkan ekspresi kasih sayang kepada anak. 'Nak aku sayang sama kamu,' tidak bisa ngomong begitu karena tidak terbiasa, padahal dalam agama kita kalau sayang kalau cinta bilang sama orangnya bilang sama anak kita. 'Nak, umi sayang sama kamu nak, umi cinta sama kamu Nak.' Katakan seperti itu,” tegasnya.
Akibatnya, menurut Ustazah Oki, anak-anak yang kekurangan pelukan, ciuman, belaian, di masa remajanya kosong kering dia akan mencari pelukan dan ciuman kepada orang lain.
“Tidak pernah dicium, dipeluk, maka seorang anak di masa remajanya dia akan cari laki-laki yang bisa memenuhi kebutuhan emosionalnya yang bisa peluk dia yang bisa cium dia. Maka penuhilah kebutuhan emosionalnya dengan sayang kepadanya dengan perilaku kita, dengan kata-kata kita,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan, ada orang tua yang galak sama anaknya, katanya mendidik dan sayang tetapi caranya salah, banyak dari orangtua yang melakukan kekerasan dengan anak-anak, lewat kata-kata dan lewat perilaku orangtua.
“Kita lakukan kekerasan itu, kita lakukan bully. Kita katakan bully itu di sekolah tapi ingat bully itu ada di rumah kita, kita banding-bandingkan anak kita dengan anak orang. 'Nak, kau kok tidak bisa apa-apa lihat dong anak tetangga sebelah lebih pintar dari pada kamu.' Kita sudah melakukan kekerasan kepada dia lewat verbal kita,” ujarnya.
Ustazah Oki menilai, karakter anak-anak terbentuk gara-gara orang tua, betapa banyak dosa orang tua yang dilalaikan dan tidak amanah. Menurutnya, Allah SWT lebih sayang dia (anak-anak), Allah bisa ambil kapan saja, namun orang tua lalai dengan amanah yang sudah Allah berikan terhadapnya, maka Allah bilang, “Wahai hamba-hambaku yang dosanya terlalu banyak, wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas mereka sendiri, jangan berputus asa dari rahmat Allah. Allah maha pengampun semua dosa, Allah maha penyayang."
“Terlalu banyak dosa terhadap anak-anak, perhatikan di waktu malam dia lagi tidur, kita pandang wajah dia, minta maaf sama dia, minta maafnya ketika dia bangun jangan dia tidur. Banyak orang tua gengsi minta maaf, perhatikan wajah anak-anak kita wajah yang tanpa dosa,” ungkapnya
“Kita sudah baik kepada orang lain, sudah baik pada teman-teman kita, tapi akhlak kita pada anak-anak kita buruk sekali, bahkan anak nakal kita salahkan dia, padahal kita tidak sadar anak kita nakal karena andil diri kita sendiri. Minta ampun kepada Allah dan kekuatan, 'Yaa Allah berikan aku kekuatan untuk membimbing anak-anak ku di jalanmu wahai Allah',” pungkasnya. [] Aslan La Asamu
0 Komentar