Topswara.com -- Hari ini kita hidup di zaman saat kebanyakan orang tua sibuk dengan urusan mereka sendiri sehingga mengabaikan hak-hak anak mereka. Orang tua terlalu lelah dan sibuk bekerja dan berkumpul dengan teman. Sampai mereka lupa dan lalai dalam mendidik anak-anak mereka.
Mereka mengira ketika sudah memberikan uang untuk keperluan anak mereka, mencari TPA untuk mengajar anak mereka tahsin, maupun memilihkan sekolah yang full day plus, itu semua sudah memenuhi kewajiban mereka sebagai orang tua. Tanpa harus mengajari anak-anak mereka lagi. Padahal setiap anak berhak mendapat pendidikan dari orang tuanya dalam segala aspek kehidupan. Terutama pendidikan agar menjadi hamba Allah yang bertakwa.
Hal ini karena kita hidup dalam sistem kapitalisme. Sehingga para orang tua terlalu sibuk dan lelah dalam memenuhi kebutuhan dan gaya hidup yang seolah tiada habisnya. Menjadikan orang tua tidak ada waktu untuk memenuhi hak-hak anak dalam mendapatkan pendidikan. Atau pun jika masih ada waktu mengajari anaknya, mereka hanya mengajarkan tentang ilmu-ilmu dunia dan melupakan ilmu akhirat.
Hal ini menyebabkan anak-anak tidak memahami ajaran agamanya. Karena untuk mempelajari cara berwudhu dan doa-doa harian kebanyakan anak menapatkannya dari sekolah. Padahal kita semua tahu berapa waktu pelajaran agama yang ada di sekolah. Dua jam dalam satu minggu. Tentu tidak akan cukup untuk mengajarkan semua pondasi akidah Islam.
Parahnya, orang tua seolah tidak ambil pusing untuk hal itu. Mereka hanya sibuk memikirkan bagaimana mencari uang untuk memberikan anak mereka pendidikan yang luar biasa. Karena menurut mereka memberikan anak pendidikan yang bagus itu sudah cukup untuk bekal masa depan mereka. Sehingga hari ini tidak jarang kita temui orang tua yang lepas tangan dan bahkan mereka hanya menjadi orang tua penuntut agar anaknya menjadi saleh/salehah tetapi mereka tidak memberikan contoh kepada anak-anak mereka.
Padahal sesuai hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma berkata, “Didiklah anakmu, karena sesungguhnya engkau akan dimintai pertanggung jawaban mengenai pendidikan dan pengajaran yang telah engkau berikan kepadanya. Dan dia juga akan ditanya mengenai kebaikan dirimu kepadanya serta ketaatannya kepada dirimu.” (Tuhfah al Maudud hal. 123).
Juga disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.” (HR. Al Hakim: 7679).
Dari hadis itu sudah cukup jelas bahwa orang tua adalah pendidik untuk anak-anaknya. Orang tua adalah yang paling bertanggung jawab untuk pendidikan anak mereka. Maka sebagai orang tua harusnya kita sadar dan tidak berlepas diri terhadap pendidikan anak-anak kita. Jadilah kita orang tua yang bertanggung jawab untuk itu semua. Setidaknya anak-anak kita mendapatkan ilmu tauhid, fiqih dan tuntunan cara beribadah kepada Allah agar anak-anak kita bisa menjadi hamba yang bertakwa. Sehingga ketika mereka dewasa bisa membedakan yang haq dan bathil serta bisa mengendalikan hawa nafsu agar tidak terperdaya oleh dunia yang fana ini.
Wallahu a'lam bishawwab
Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S, P.d. (Pemerhati Generasi Muda, dan Keluarga Muslim)
1 Komentar
Smoga kelak kita bisa menjadi orangtua yg bertanggung jawab dlm mendidik buah hati kita.
BalasHapus