Topswara.com -- Pendakwah sekaligus Penulis, Ustazah Oki Setiana Dewi mengatakan, lisan akan menjadi bencana luar biasa kalau digunakan untuk berbicara yang bathil.
“Pertama, akan menjadi bencana yang luar biasa kalau kita gunakan lidah atau lisan kita ini untuk berbicara yang bathil atau yang sia-sia. Dipergunakan untuk berdoa selain kepada Allah atau lidahnya digunakan untuk berdusta atau bersaksi palsu,” tuturnya dalam video bertema Lisanmu, Surga Nerakamu! | Ustazah Oki Setiana Dewi di kanal YouTube Oki Setiana Dewi Official, Ahad (19/7/2020).
Ia mencontohkan bahwa Arab jahiliyah saja menganggap dusta itu adalah aib tercela dan memalukan, orang-orang akan mengingat dalam waktu yang panjang dan akan dicap sebagai pembohong. Menurutnya, orang Arab jahiliyah punya adab yang baik dalam hal berbicara yang jujur.
“Saat Abu Sufyan pada saat itu memusuhi Rasulullah SAW, ditanya Kaisar Heraklius tentang sifat Rasulullah SAW, maka meski Abu Sufyan membenci Rasulullah SAW ketika itu, tapi dia tidak sanggup untuk berbohong, beliau ucapkan yang baik-baik di depan Kaisar Heraklius tentang siapa Rasulullah SAW,” paparnya.
Ia menjelaskan, bencana kedua jika diam dari kebenaran yang wajib diucapkan. “Maknanya, ketika ada maksiat di depan mata kemudian hanya berdiam saja. Bencana lisan bisa mengenai pribadi, masyarakat, atau umat Islam secara keseluruhan. Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam' (HR Bukhari),” paparnya.
Ia mengajak untuk senantiasa menjaga lisan dan mengingat bahwasannya balasan orang yang menjaga lisan adalah surga Allah SWT.
“Rasulullah bersabda, 'Siapa yang mau menjamin untukku sesuatu yang ada di antara dua tulang rahang (mulut) dan sesuatu yang ada di antara dua kaki (kemaluan), maka aku akan menjamin surga baginya' (HR al-Bukhari),” paparnya.
Ia mengatakan bahwa nikmat lisan yang diberikan Allah seharusnya digunakan sebaik-baiknya karena penyebab paling banyak masuk neraka salah satunya karena tidak memperhatikan apa yang keluar dari mulutnya.
“Perhatikan perkataan dari Umar bin Khathab barang siapa yang banyak pembicaraannya banyak pula tergelincirnya dan barang siapa banyak tergelincirnya maka banyak pula dosanya dan barang siapa banyak dosanya maka neraka lebih pantas. Jadi mudah-mudahan kita semua bisa menjaga lisan,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar