Topswara.com -- Pendakwah sekaligus Penulis, Ustazah Oki Setiana Dewi mengatakan, menjadi wanita bekerja ada syarat dan ketentuan berlaku.
“Pertama, pekerjaan tersebut tidak mengganggu kewajiban utamanya. Sekiranya pekerjaannya sudah menyita waktu, itu dipikirkan kembali, karena tugas utamanya melayani suami dan anak-anak,” tuturnya dalam video bertema Penuhi Syarat, Jika Ingin Jadi Wanita Pekerja, di kanal YouTube Oki Setiana Dewi Official, Senin (14/6/2021).
Kedua, harus mendapatkan izin dari suaminya. “Perempuan harus tau fitrahnya. Bisa bekerja karena ridha suami karena izin dari suami. Jadi kalau berhasil mungkin karena ada doa dari suami, karena ada restu dari suami. Bersikaplah tawadhu’ walaupun kita gajinya lebih besar dari suami, karena kita bisa bekerja, beraktivitas karena izin dari suami,” paparnya.
Ketiga, harus memiliki adab-adab Islam.
Adab-adab Wanita dalam Islam ketika di Luar Rumah
Pertama, jangan melemahlembutkan suara di depan laki-laki yang bukan mahram. Kalau kita lihat dalam QS. Al-Ahzab:32, "Maka janganlah kamu tunduk (melemahlembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik."
“Allah SWT sudah memperingatkan jangan melemahlembutkan suaramu, jangan memulai bicara-bicara yang membuat terkesan bermanja suaranya sehingga orang terkesan membuka pintu peluang. Wanita Islam memiliki wibawanya sendiri di depan laki-laki yang bukan mahram. Dia tegas, lugas, padat, singkat, jelas,” imbuhnya.
Kedua, menjaga pandangan. Karena wanita bekerja atau laki-laki bekerja sama saja ketika bertemu bercampur baur, kemungkinan itu ada. Bukan berarti kita tidak boleh melihat orang maksudnya. Sekiranya kalau berbicara dengan dia ada sesuatu bergetar di hati maka boleh menjaga pandangan.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
Demikian katanya dalam firman Allah kepada wanita yang beriman. "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung, dalam surat An-Nur ayat 30-31," jelasnya.
Ketiga, memakai hijab. Perempuan itu indah, tubuhnya indah, gerak-geriknya indah. Seharusnya minta kepada Allah SWT berikan kekuatan untuk pelan-pelan dalam berproses merubah penampilan karena Allah.
"Perempuan itu indah, suaranya, tubuhnya, semuanya indah, dan fitrah laki-laki menyukai keindahan, fitrah laki-laki menyukai perempuan,” terangnya.
Keempat, tidak ikhtilat (campur-baur). Tidak ada batasan laki-laki dan perempuan, (sehingga) pelan-pelan harus mengurangi (interaksi)," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar