Topswara.com-- Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah, Mualaf drg. Carissa Grani menceritakan kisah hijrahnya.
“Saya semakin terpesona dengan ajaran Islam. Jadi, cukup keyakinan tentang tauhid itu benar itu sudah cukup mantab untuk bersyahadat,” tuturnya dalam acara yang diselenggarakan Komunitas Pecinta Hijrah bertajuk Hijrah Bareng-Bareng, Rabu (11/8/2021) via daring.
Ia mengatakan, diawali sekadar ingin tau manfaat gerakan shalat namun dari sisi kesehatan. Dari situ akhirnya, ia mengakui, dari sisi lahiriah semakin terpesona dengan ajaran Islam.
“Tepatnya tanggal 15 Maret 2020 saya memutuskan untuk lebih tau lagi tentang Islam dengan cara mendatangi kantor Seketariat Mualaf Center di Jakarta Barat," katanya.
"Tanpa ditanya latar belakang saya, status saya, saya ingat hampir tiga jam dijelaskan tentang tauhid, rukun iman, rukun Islam sepanjang dijelaskan air mata tanpa terasa ngalir terus dan itu ya Allah ini yang saya cari selama ini,” paparnya.
Ia menjelaskan, di awal pandemi secara tidak sengaja bertemu dengan seorang Muslimah yang berniqab yang mana inline. Menurutnya, dengan keadaan saat ini, yang mengharuskan orang-orang menggunakan masker ketika beraktivitas di ruang publik.
“Kok ajaran Islam yang sudah ada sejak dulu kenapa bisa inline dengan kondisi sekarang. Saat ini, kita ke mana-mana menggunakan masker," jelasnya.
Kemudian, ia melihat, mereka tidak mau bersalaman dengan yang bukan mahram. "Kita juga dibilang tidak boleh berjabat tangan terlebih dahulu, kemudian menjaga wudhu, rajin cuci tangan. Nah, berawal dari situ membangkitkan rasa ingin tahu,” pungkasnya.[] Alfia Purwanti
0 Komentar