Topswara.com-- Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah, Ulama Nasional KH Rokhmat S. Labib mengajak umat Islam agar menjadikan Allah SWT, Rasulullah SAW, dan Islam segala-galanya.
"Ada banyak nilai yang harus diambil dalam hijrah ini. Di antara perkara penting yang harus diambil adalah menjadikan Allah, Rasul, dan Islam ini adalah segala-galanya," tutur Ustaz Labib, sapaan akrabnya dalam acara yang diselenggarakan Komunitas Pecinta Hijrah bertajuk Hijrah Bareng-Bareng, Rabu (11/8/2021) via daring.
Ia mengutip surat At-Taubah ayat 24: Katakanlah, “jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
"Artinya kalau kita lihat, ayat ini berkaitan dengan hijrah yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari segalanya, lebih dari anak, istri, keluarga, lebih dari harta, tempat tinggal. Bahkan tanah air dan seterusnya," bebernya.
"Semua itu harus dikalahkan jika berkenaan dengan kecintaan hanya kepada Allah dan Rasul-Nya," imbuhnya.
Begitu juga saat ini, menurutnya, ketika bicara hijrah, yakni, menjadikan Islam di atas segalanya. "Ketika semua itu terjadi, maka dia akan meninggalkan semua yang dilarang oleh Islam," jelasnya.
Ia menjelaskan, kutipan hadis riwayat Bukhari dan Muslim darri Abdullah bin Amru, Nabi Muhammad SAW bersabda: Seorang Muslim adalah orang yang kaum Muslimin selamat dari lisan dan tangannya, dan seorang Muhajir adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.(HR Bukhari dan Muslim)
"Dan termasuk di antaranya adalah hijrah dari darul kufur, di sana ada perkara-perkara yang dilarang, ada hukum-hukum yang dilarang untuk diterapkan. Maka, tinggalkan menuju ke Islam," tegasnya.
Ia menuturkan, hijrah secara sempurna adalah hijrah meninggalkan segala kemaksiatan, tidak disebut hijrah seseorang jika masih berselimut kemaksiatan.
"Maka berdasar ini, kami mengajak, menyerukan kepada diri kami sendiri dan seluruh kaum Muslimin untuk meninggalkan kemaksiatan," serunya.
Ia mengingatkan, kemaksiatan yang ada karena ada pelindung sistem kemaksiatan, "yaitu darul kufur, negara yang berdasarkan akidah kufur dan menerapkan hukum-hukum kufur."
Menurutnya, tidak ada pilihan lain bagi kaum Muslimin, untuk berjuang menegakkan khilafah. "Khilafah yang dengannya hukum-hukum Islam ditegakkan, yang dengannya umat Islam bersatu, yang dengannya para penjajah bisa diusir, dan seluruh ajaran Islam dapat diterapkan dan disebarkan ke seluruh dunia," tuntasnya.[] Ika Mawarningtyas
0 Komentar