Topswara.com-- Pengusaha Muslim dan Inspirator Hijrah Nasional Dewa Eka Prayoga memotivasi agar menjadikan aset digital sebagai sarana menebar kebaikan.
"Jadikan aset digital Anda, sosmed Anda, katakanlah Facebook, Instagram, Tiktok, YouTube, WA, menjadi sarana menebar kebaikan," tuturnya dalam acara Live Streaming Hijrah Bareng-Bareng yang diselenggarakan Komunitas Pecinta Hijrah, Rabu (11/8/2021).
Kang Dewa, sapaan akrabnya, menyampaikan meski tak pandai bicara seperti pembicara atau tidak pandai menulis sebagaimana penulis, tapi ada tombol yang bisa digunakan agar kebaikan bisa menyebar ke mana-mana.
"Apa itu? Tombol share. Di setiap sosmed, ada tombol share. Ketika misalkan suatu saat Ustaz Felix Siauw bikin video yang sangat menarik, inspiratif, menyebarkan kebaikan pencet tombol di YouTube, share di Facebook," ujarnya.
Ia mengingatkan agar menggunakan Facebook, Instagram, YouTube, TikTok, untuk kebaikan juga. Yang simpelnya menurut Kang Dewa adalah detonator kebaikan. Sebagaimana sering ia sampaikan di beberapa buku dan tulisannya.
"Teman-teman tahu detonator? Sebuah bom bisa meledak. Bum. Gede banget. Tapi alatnya itu cuma segede gini doang paling. Alat aturnya itu. Tapi efek ledakannya ke mana-mana itu," jelasnya.
Menurutnya, tidak usah jadi bomnya, cukup jadi detonatornya saja. Yaitu dengan cara pencet tombol share-nya, share ke Facebook, ke Instagram.
"Segitu doang. Kalau Anda memang merasa diri tidak mampu menulis atau bikin video. Dan ingat, kebaikannya tidak akan berkurang. Barangsiapa yang menunjukkan kebaikan, ia akan mendapat kebaikan seperti orang yang ditunjukinya," bebernya.
Ia mencontohkan, ketika tiba-tiba ustaz bicara tentang hijrah. Acara ini juga tentang hijrah. Kemudian lanjutnya, ada yang men-share ke Facebook, Instagram, WA, lalu ada orang yang menonton berubah tiba-tiba meninggalkan riba, makin dekat dengan Allah, maka akan kecipratan pahala orang tersebut.
"Jadi, yuk sama-sama jadikan aset digital kita untuk tetap mengajak kepada kebaikan. Jangan cuma sekadar jualan mulu. Jualan itu pilihan, dakwah kewajiban. Jangan sampai terbalik ya," pungkasnya. [] Puspita Satyawati
0 Komentar