Topswara.com -- Tarikh masehi terus melaju
Waktu ke waktu melenggang seolah tiada peduli
Torehan berbagai cerita anak negeriku
Betapa susahnya mencari suaka di negeri sendiri
Indahnya syair pujangga tak lagi terasa
Merdunya dendang nyanyian sinden Lokananta pun tak mampu lagi mengusir gundah gulana hati sang pengembara
Kini, di sudut-sudut desa kota yang tersisa tinggalah sumpah serapah menista
Selaksa gunung air bah menyapu ngarai
Terik mentari terus membakar jiwa
Tangis pilu lirih terdengar menyayat
Bagai kidung nestapa kehancuran pertiwi
Tuhan, ke mana lagi hendak kusimpuhkan jejak
Sedang di rumah-Mu pun diri tak lagi aman
Suaka diri kucari lagi entah di negeri apa
Agar kubisa bermesra kembali dalam doa
Kuyakin masih tersisa penggalan keberanian
Melaju berani menapaki rentang tarikh tersisa
Ataukah kuurungkan niat suci jihadku
Mundur teratur mengais sisa hangat dahana
Mungkinkah ada diri kembali berkobar
Dahana meletup "buuum", melangit meraih cita.
Semarang, Desember 2020
Oleh: Pierre Suteki
Sumber: Antologi Konser Puisi Khat 2021, Tahun Baru Lagu Lama, Media Rakyat Nusantara, Februari 2021
0 Komentar