Topswara.com -- Pakar Fikih Islam KH Muhammad Shiddiq Al-Jawi memaparkan aliran sesat Baha'i dan ajarannya yang menyerang Islam.
"Mereka akan melihat ini mirip dengan ajaran Islam tapi isinya doktrinnya itu menyerang Islam," tuturnya dalam kajian dengan tema Baha'i Aliran Sesat Kenapa Diberi Selamat? di kanal YouTube Khilafah Channel Reborn, Jumat (30/07/2021).
Menurut Ustaz Shiddiq, sapaan akrabnya, ajaran ini ada unsur kemiripan dengan ajaran Islam. Shalatnya ada, haji, dan puasanya ada, namun mereka ubah sedemikian rupa. Ini yang luput dari perhatian para pemimpin, sah-sah saja ada agama lain, itu hak asasi manusia bahwa setiap orang punya hak untuk beragama.
"Persoalannya, agama Baha'i ini melakukan penyebaran dan propaganda ajaran-ajarannya kepada orang Islam terutama yang awam, maka dampaknya bisa menyesatkan dan memurtadkan," terangnya.
Menurutnya, kesesatan nampak pada pendiri sekte Baha'i yaitu Bahaullah atau Bahauddin yang mengaku sebagai rasul dan buku-buku yang ditulis oleh Bahaullah yang nama aslinya Mirza Husein Ali sebagai wahyu dari Allah.
"Jadi mereka menyakini pendirinya itu nabi dan buku-buku yang ditulisnya itu adalah wahyu dari Allah," ujarnya.
Ustaz Shiddiq mengatakan, kesesatan juga ada pada ajaran Baha'i yang mengingkari Rasulullah Muhammad SAW adalah penutup para nabi, penutup para rasul dan menyakini bahwa buku-buku yang ditulis oleh pendiri Baha'i itu menghapus atau me nasakh Al-Qur'an.
"Jadi semua ajaran Al-Qur'an dihapus diganti dengan kitab suci mereka yaitu Al-Aqdas yang artinya paling suci. Di sinilah ekstremnya, mereka punya ajaran sendiri yang mereka gunakan untuk menyerang akidah Islam," ungkapnya.
Ustaz Shiddiq melanjutkan, Baha'i juga menyakini adanya reinkarnasi manusia, tidak mempercayai surga dan neraka. Surga dan neraka itu dianggap sebagai situasi rohani atau spiritual manusia yang gembira dan yang sedih yang terjadi sekarang ini di dunia.
"Jadi bukan surga dan neraka nanti di hari kiamat," bebernya.
Ia mengungkapkan, kesesatan Baha'i yang mirip dengan ajaran Islam seperti shalat, aliran ini menyakini shalat, tetapi tidak lima waktu melainkan tiga waktu yaitu pagi tiga rakaat, siang tiga rakaat dan sore tiga rakaat. Berpuasa sembilan belas hari, mengeramatkan angka sembilan belas, mengubah arah kiblat dari Makkah ke Akka di Palestina, haji bukan ke Baitullah tetapi ke Haifa di Palestina.
"Jihad hukumnya haram, menghapus hukum hudud (pidana Islam), menyamakan pembagian hukum waris pria dan wanita, menghalalkan riba yang sudah jelas keharamannya dalam Islam," pungkasnya. [] Faizah
0 Komentar