Topswara.com-- Musisi terkenal asal Malaysia yang memilih jadi muallaf sekitar tiga tahun lalu mengatakan, Islam adalah satu-satunya agama yang tidak mengajarkan doktrin buta.
"Saya percaya bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang tidak mengajarkan doktrin buta," katanya dalam wawancara bertajuk Famous Malaysian Singer Convert to Islam di kanal YouTube Muslim Revert Stories, Ahad (23/05/2021).
Ia mengatakan, bahwasanya kenal Islam saat usia tujuh tahun. Mami dan Dedinya yang mengirimkan ke sekolah yang muridnya mayoritas Muslim. Sementara keluarganya adalah pasangan interasial Cina-India.
"Alangkah kagetnya saya saat bertemu dengan mereka (teman sekolah). Kalimat pertama yang saya dapat dari mereka adalah bahwa saya akan masuk neraka. Jelas saya bingung. Kenapa saya akan masuk neraka? Sementara saya tidak berbuat jahat pada mereka. Setelah itu, saya putuskan tidak mau bertanya apa pun soal agama mereka (Islam)," jelasnya.
Ia mengagumi Imam Syafi'i, karena Imam Syafi'i adalah salah satu ulama yang menjadikan dirinya terbiasa bertanya untuk mencari kebenaran ilmu. Baginya, sosok Imam Syafi'i adalah contoh yang layak ditiru dalam memahami Islam karena terus belajar dan belajar serta terbiasa bertanya untuk mencari tahu.
"Mempelajari Islam adalah suatu proses yang berkelanjutan. Harus selalu dalam proses belajar. Semakin kita temukan, semakin kita tahu bahwa Islam itu sebenarnya mudah. The more we search, the more well discover ," ungkapnya.
Kisah Pertama Damian Shalat
Ia mengatakan, saat itu hari pertama bersyahadat, ia kembali ke rumah sebentar. "Saya dengar suara azan dan sangat bersemangat. Meskipun saya tidak tahu itu shalat apa," ungkapnya.
Lalu katanya, Damian mencari surau terdekat dan merasa senang ingin berjamaah. Namun, tak ada jamaah yang datang sudah satu jam menunggu. Hanya anak-anak kecil yang datang.
"Lalu mereka berwudhu, saya pun ikut. Apapun yang mereka buat, saya ikut. Masuk ke dalam mesjid, saya hidupkan kipas dan lampu. Tiba-tiba mereka tengok saya dan menyuruh saya jadi imam. Lalu saya katakan pada mereka bahwa saya baru saja bersyahadat dan belum tahu cara shalat. Kemudian saya meminta anak kecil tersebut memimpin shalat," katanya.
Sebelum bertemu seseorang yang mengantarkannya masuk Islam, Damian mengaku bahwa ia mengkritik Islam sebagai agama brutal dan tidak betul. "Saya yakin bahwa Tuhan hanya menciptakan manusia. Selebihnya, seperti ritual, hanyalah buatan manusia untuk mengontrol orang-orang," ungkapnya.
Namun, ia menyadari bahwa di balik segala benda-benda yang ada, terdapat sesuatu yang lebih besar, tetapi tidak tahu apakah dan siapakah itu.
"Hingga saya akhirnya memutuskan untuk mulai pencarian dari berbeda video YouTube yang mengulas agama. Seperti Zakir Naik, Abu Deedat, Dr. Bhilal Philip, Mufti Menk, dan Syikh Husain Yee. Sayangnya, saya justru merasa semakin aneh dan membuat sensi. Karena menurut saya, ceramah video-video tersebut terkesan tidak menghormati agama lain," bebernya.
Setelah itu, Damian mengatakan bertemu dengan beberapa teman sesama musisi yang sangat respons untuk berbagi dakwah. "Khususnya dengan segelintir orang dari group nasyid terkenal 'Brothers', namanya Akbar," ujarnya.
Perjalanannya dalam dunia musik membuatnya bisa bertemu dengan segelintir orang yang respons untuk sharing dakwah dengannya. Dan izin Allah, Dia menempatkan mereka secara strategis dan di waktu yang tepat.
"Saya seperti menemukan diriku yang baru, tidak arogan, tidak judgemental, bahkan menyadari betapa bodohnya saya dulu. Dan alhamdulillah, menajdi seorang Muslim adalah keberuntungan yang luar biasa untuk memulai hidup karena kita seperti diinstal ulang. Di mana dosa-dosa kita diampuni. Inilah indahnya Islam memberikan kita kesempatan kedua," pungkasnya.[] (M.Siregar)
0 Komentar