Topswara.com -- Berbicara soal kebahagiaan, Co Founder The Art of Dakwah (AOD) Abdullah Ramli mengatakan, salah satu ciri orang bersyukur itu menceritakan nikmat Allah bukan dalam rangka sombong, tapi tahadduts binni'mah.
“Salah satu cara bahagia itu tidak pernah menceritakan kebahagiaan. Tidak pernah menceritakan penderitaannya. Dan salah satu ciri orang yang bersyukur itu selalu menceritakan nikmat Allah bukan dalam rangka sombong tapi tahadduts binni'mah,” katanya di kanal YouTube Home Spa dalam Kajian Rutin Aleenahoz: Cara Mudah Memprogram Hati dan Pikiran agar Selalu Bahagia, Kamis (30/6/2021).
“Kita lupa ya gara-gara kesedihan setitik, kesedihan yang Allah berikan pada kita. Kadang-kadang kita lupa nikmat Allah yang luasnya seluas langit dan bumi. Yang lupa kita syukuri dan kita fokusnya pada penderitaan kita,” tambahnya.
Ia mengatakan, orang yang bersyukur atau tidak bisa dilihat dari apa yang keluar dari mulutnya, dari apa isi status facebooknya, dari apa yang sering dia posting di Instagram.
“Kalau yang diposting itu adalah penderitaan, fix ya. Orang tersebut jangan kita deketin, karena energi negatif” jelasnya.
Menurutnya, energi negatif itu menular. Energi positif juga menular tapi penularannya sulit, tidak secepat energi negatif.
“Energi negatif itu gampang nularnya, sementara energi positif itu sulit nularnya. Bisa menularnya? Bisa, tapi susah,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan contoh bahwa penderitaan yang Allah berikan pada kita itu ibarat air laut. “Jari kita dimasukkan ke air laut maka penderitaan itu yaitu tetes-tetesan gitulah. Tapi kadang-kadang kitalah yang membuat sebuah penderitaan kecil itu menjadi besar. Seolah-olah nikmat Allah itu tidak ada sama sekali untuk diri kita,” ingatnya.
Ia menyampaikan, karena banyak orang fokus pada penderitaan. “Kita banyak fokus kepada penderitaan yang menimpa diri kita, tanpa kita melihat bahwa ternyata nikmat Allah yang lain itu begitu banyak,” tegasnya.
“Kita lupa ya, gara-gara kesedihan setitik, kesedihan yang Allah berikan pada kita. Kadang-kadang kita lupa nikmat Allah yang luasnya seluas langit dan bumi yang lupa kita syukuri dan kita fokusnya pada penderitaan kita,” pungkasnya.[] Sri Nova Sagita
0 Komentar