Topswara.com -- Founder Syameela Ustaz Oemar Mita, Lc. mengatakan, setiap manusia berjodoh dengan kematian.
“Yang kita harus mengerti adalah setiap dari manusia pasti akan berjodoh dengan kematian,” tuturnya dalam acara 3 Kejadian Saat Meninggal Dunia | Part 3 – Ustaz. Oemar Mita, Lc di kanal YouTube Moeslem_Mind, Jum’at (23/10/2020).
Ia mengatakan, setiap manusia akan meninggal dunia dan akan merasakan sakaratul maut. Sakaratul maut merupakan rasa sakit yang luar bisa, tidak ada rasa sakit yang luar biasa kecuali sakit yang dirasakan manusia ketika sakaratul maut.
“Kenapa sakaratul maut tidak ada yang teriak-teriak. Padahal maaf ketika kita kejepit syaraf sering teriak-teriak aduh-aduh tapi kenapa orang sakaratul maut diam saja katanya sakit kok diam? Kalau memang sakit kan teriak-teriak. Karena sakitnya berlapis-lapis sehingga ketika sakitnya berlapis-lapis sampai mengatakah aduh saja tidak mampu,” terangnya.
Ia mencontohkan, ketika seseorang dipukul dengan tongkat, yakni dengan satu tongkat maka akan teriak “aduh” namun apabila dipukul 100 tongkat sekaligus maka tidak bisa lagi mengatakan “aduh” karena sakitnya sudah berlapis-lapis.
“Jadi kalau kita melihat (orang) sakaratul maut diam saja karena dia sudah letih, saking sakitnya syaraf itu tidak bisa mengirimkan pesan ke otak, otak tidak bisa mengirimkan pesan ke mulut untuk mengatakan “aduh” saking lemahnya. Makanya kalau kita mendapati orang sakaratul maut, kita datangi diajak bicara, paling-paling jawabannya lewat tetesan air mata, lewat (pandangan) mata yang begitu sayu melihat kita karena saking beratnya,” paparnya.
Ia menjelaskan, bahwa pada dasarnya manusia lupa kalau mereka akan merasakan sakaratul maut. Orang yang hari ini masih membuka aurat sebenarnya lupa kalau akan merasakan sakaratul maut. Orang yang hari ini ketawa ketiwi mengejek syariat Islam sampai dijadikan becandaan, lupa kalau sebentar lagi sakaratul maut.
"Lalu bagaimana dengan orang yang meninggalnya dalam keadaan tidur, apakah merasakan sakaratul maut?" tanyanya.
“Kalau ada yang bertanya, saya melihat orang yang tidur tidak merasakan sakaratul maut? Itukan pandangan kita, sebenarnya merasakan sakaratul yang berat walaupun tampaknya tidur,” tuturnya
Ia mencontohkan, analoginya sederhana, apabila seseorang merasakan tindihan yang dia rasakan gelisah, namun pasangan yang tidur di sebelah kita hanya melihat kalau diri ini sedang tidur. Begitu pun dengan ketika melihat orang yang tidur kemudian tiba-tiba meninggal, sebenarnya sedang berjibaku dengan rasa sakit ketika sakaratul maut.
“Makanya kemudian sampai malaikat berwasiat kepada Nabi ‘sudah kalau mau berbuat apa saja silahkan, tapi ingat kamu mati.’ Ini kalau kita pahami, orang-orang yang hari ini ketawa-ketawa memperlihatkan permusuhannya kepada Islam, kepada Allah dan Rasulnya, itu sebenarnya lupa mereka akan meninggal dunia dan akan merasakan sakaratul maut,” bebernya.
Ia menjelaskan, ada orang-orang yang tidak merasakan sakaratul maut yakni mereka yang mati syahid, yang dirasakan mereka sebagaimana seperti digigit semut.
“Dan inilah yang menjadikan kita memahami, yang menjadikan kita mengerti yang dirasakan manusia ketika menuju kematian. semegah-megahnya kita menggenggam dunia kalau orang itu sudah sakaratul maut tidak adalagi yang mampu dia inginkan dari dunia ini kecuali satu, dia hanya bisa selamat ketika menuju kematian,” pungkasnya. [] Alfia Purwanti
0 Komentar