Topswara.com-- Kau menangis, dan adanya air mata menganak sungai mencuci pipimu
Namun, di balik tabir maya kau gagahkan jua
Karena kau perlu ada, tetap dan teguh di sana
Menadah keluh bicara
Merasa duka derita
Memukul harap dan percaya
Untuk menghapus sunyi jiwa
Mengering air mata
Menutup lubang-lubang masa
Yang mencoba menarik jatuh
Musafir- musafir yang kelelahan
Dari memenangkan perjalanan
Sedang kau sendiri
Selalu saja sendiri
Bila derita datang, bila gembira pergi
Jarang benar ada yang mengerti
Kau duduk saja
Dalam diam menyepi
Menelan berat rasa
Menyimpan duka rahasia
Derai tangismu
Hanya kau yang tahu
Hanya Dia mendengar
Lagu-lagu rintihan hatimu
Tidak segagah itu dirimu
Kerdil saja tubuhmu
Lemah saja pikirmu
Terkadang kau terluka, layu dan keliru
Bila bahumu tak lagi mampu
Memikul beban berat datang bertalu
Dan pundakmu hampir runtuh, luruh dan rapuh
Berat menanggung rahasia hatimu
Tapi sebenarnya jiwamu sungguh besar
Cita-citamu menggapai tinggi
Segalanya kau tempuhi tanpa berharap balas
Kecuali kau Dia catat kekasih-Nya yang setia
Hanya Dia, cukup Dia seperti sudah seharusnya
Manisi, 5 Juni 2021
Oleh: Nurlaila Mabruroh
Sahabat Topswara
0 Komentar