Topswara.com -- Pengasuh Rumah Qur’an As Salam Ustaz Muhammad Yuslie, M.Pd. menjelaskan, dunia itu fana sementara akhirat abadi .
“Ketika melihat dengan kondisi yang ada secara dhahir, memang dunia ini tempat kita hidup, tempat kita ada, tapi ketika ungkapan-ungkapan yang kita sampaikan tadi adalah ungkapan bahwa dunia ini fana, dunia ini sementara, dunia ini bagaikan fatamorgana, dunia ini bagaikan mimpi, maka itulah keadaan yang memang kenyataan sebenarnya,“ ungkapnya dalam Majelis Taqarrub ilallah: Mencintai Dunia, di Kanal YouTube Mustanir Media, Kamis (17/6/2021).
Ia menegaskan, celaka orang yang tertipu dengan gemerlapnya dunia. “Bahkan yang sangat celaka sekali adalah ketika kaum Muslimin tertipu dengan gemerlapnya dunia yang fatamorgana namun melupakan akhirat yang sebenarnya,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan agar manusia tidak tertipu dengan kehidupan dunia.
“Bahkan Rasulullah sangat takut sekali atas dunia ini, sehingga beliau senantiasa melupakan perkara yang melalaikan perkara yang menjadi urusannya. Beliau mengungkapkan kepada para sahabat, dunia itu beliau umpamakan seperti di dalam hadis. Beliau mengumpamakan, hidup di dunia itu satu bagian yang ada di surga itu lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Dan pagi atau beristirahat di jalan Allah SWT adalah lebih baik dibanding dunia seisinya,“ tegasnya.
Ia menambahkan, haI itulah yang sesungguhnya menghinggapi umat Islam.
“Ketika merasa hidup ini selamanya maka dipenuhi dengan nilai-nilai materi harta, berbagai macam kemewahan, kekuasaan, jabatan. Kenapa? karena sangat cinta dengan dunia, sayang kalau ini terlewatkan, sayang kalau ini tidak diraih, maka muncul cinta kepada dunia tapi takut akan mati,” bebernya.
Ia menegaskan, penyakit wahn yang mulai menjangkiti kaum Muslimin. “Merasa bahwa mati itu akan lama, nah inilah yang dirasakan hari ini oleh sebagian kaum Muslimin yang mereka secara berlebihan mencintai dunianya karena dia merasa dengan dunia itulah dia bisa menguasai segala kehidupan ini,” pungkasnya. [] Sri Purwanti
0 Komentar