Topswara.com -- Fenomena nikah-cerai pasangan muda, Founder Yuk Nikah Syar'i Luky B. Rouf menilai landasan pernikahannya sangat rapuh.
"Landasan pernikahannya sangat rapuh, ditambah dalam iklim sekularisme. Maksudnya agama (Islam) ritualismenya dihitung apa yang dihapal, bukan dari tindak perilaku, maka pasangan muda akan mudah sekali tertimpa badai perceraian," tuturnya kepada Topswara.com, Kamis, (3/5/2021).
Ia melanjutkan, cerai bukan dosa. Cerai adalah jalan keluar, ketika jalan perdamaian tidak bisa lagi ditempuh. Allah membolehkan cerai, jika memang cerai itu bisa menjadi jalan keluar dari masalah.
"Jadi, kalau misal istri nusyus, dan dinasihati tidak bisa, maka cerai bisa jadi pilihan. Misal, suaminya tidak mau memenuhi kewajibannya, salah satunya memberi nafkah, maka isteri bisa mengajukan gugatan cerai. Sehingga fenomena nikah-cerai, itu biasa," ujarnya.
Tips Rumah Tangga Stabil
Ia menjelaskan, empat tips agar perjalanan membangun rumah tangga bisa stabil.
"Nah, menurut hemat saya kalau kedua orang ini memang mau lumayan stabil perjalanannya harus memiliki goal right, guidence right, jobdesk right, telation right," ungkapnya.
Ia mempaparkan, goal right itu artinya kedua orang (pasangan) harus memiliki visi-misi yang sama. Jika ada problem di antara mereka, solusinya nyari di guidance yang sama, yakni Al-Qur'an dan Hadis.
Harus paham dan menjalankan job desk-nya masing-masing dengan benar, job desk (hak-kewajiban) sebagai suami, pun sebaliknya sebagai istri. Tidak hanya relation alias hubungan antar keduanya harus benar, bahwa keduanya berelasi bukan layaknya atasan-bawahan, majikan-babu, tapi relasi suami istri adalah relasi persahabatan.
"Untuk pasangan muda khususnya, mungkin dengan maraknya edukasi nikah muda, dan no pacaran, itu saja tidak cukup. Maksudnya, jangan hanya sekadar semangat menggebu ingin nikah muda, tapi tanpa persiapan dan tanpa bekal," katanya.
Ia menuturkan, para dai meskinya jangan kasih provokasi nikah muda, tetapi juga harus edukasi nikah muda, tentang ilmu dan segala hal yang diperlukan apa.
"Perjalanan hidup seseorang apalagi ketika sudah menjadi dua orang (sepasang suami istri) tentu akan berbeda. Namanya perjalanan, ada akan ditemui onak duri, naik-turun, pasang surut dan sebagainya," pungkasnya. [] Sri Astuti
0 Komentar