Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ustazah Nida Sa'adah Ungkap Potensi Kekuatan Militer Dunia Islam Sangat Besar


Topswara.com-- Menanggapi serangan Israel yang terus dilancarkan memborbardir Kota Gaza dan terkesan sulit dihentikan, Pengamat Ekonomi Ustazah Nida Sa'adah, SE.Ak, MEI ungkap potensi kekuatan militer dunia Islam yang sangat besar.

"Terlihat bahwa sebetulnya dunia Islam memiliki potensi kekuatan militer yang sangat besar," tuturnya dalam acara Analisis: Problem Palestina dan Kekuatan Dunia Islam di kanal YouTube Muslimah Media Center, Ahad (16/5/2021).

Ia merujuk sebuah riset dalam buku Emerging World Order - The Islamic Khilafah State, dipaparkan bahwa dunia Islam menyimpan potensi kekuatan militer yang sangat kuat, dengan jumlah keseluruhan tentara aktif sebesar 5,59 juta personil.

"Jumlah personel militer aktif ini bahkan jauh lebih banyak daripada personil militer aktif yang dimiliki oleh negara super power Amerika Serikat. Yang hanya memiliki personil militer aktif sebanyak 1,47 juta, sedangkan Rusia mempunyai 1,037 juta personil, Cina 2,25 juta, Inggris 0,24 juta dan Perancis 0,26 personel militer aktif," bebernya.

Jadi, ia menunjukkan bahwa dunia Islam memiliki sekitar 0,4 juta personel militer aktif lebih banyak daripada jumlah keseluruhan personil militer aktif yang dimiliki ke lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yang bertindak sebagai otoritas penjaga perdamaian dunia.

"Selain itu, dunia Islam juga memiliki 0,6 juta personel militer aktif lebih banyak daripada personel militer aktif gabungan dari beberapa negara Brazil Rusia, India dan China," tunjuknya.

Ia juga membandingkan, potensi kekuatan militer yang dimiliki negara super power Amerika Serikat dengan 5 (lima) negara Muslim utama di dunia dalam aspek kekuatan persenjataan dan sumber energi sebagai penggerak peralatan perang.

"Jika dibandingkan antara kekuatan persenjataan Amerika Serikat dengan 5 negara Muslim utama di dunia, yakni Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki, memang negara super power Amerika Serikat masih memiliki keunggulan dalam aspek kemampuan persenjataan militernya," jelasnya.

Menurutnya, senjata pertahanan darat Amerika Serikat sekitar 29.000 unit, kekuatan Angkatan Udara Amerika Serikat memiliki 18.000 pesawat, kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki 1500 kapal perang. Ini menurutnya memang lebih besar dibandingkan dengan 5 (lima) negara Muslim utama di dunia yang memiliki sekitar 27.000 unit senjata pertahanan darat, 3.000 pesawat dan 400 kapal perang.

Meskipun dunia Islam kurang dalam hal persenjataan, ia menjelaskan bahwa sumber energi sebagai penggerak berbagai peralatan perang terdapat di kawasan dunia Islam.

"Apabila digabungkan antara potensi jumlah populasi pemuda usia wajib militer yang sangat besar di dunia Islam, serta sumber energi yang berada di kawasan dunia Islam dan persediaan logistik yang melimpah. Maka tidak membutuhkan waktu yang lama bagi dunia Islam untuk menjadi negara yang terdepan dalam kemampuan militernya," jelasnya.

"Jika dalam pengembangan persenjataan di dalam kekuatan militer itu mengacu kepada kebijakan industri militer yang diemban visi dan misi utamanya untuk menyebarkan risalah Islam ke seluruh alam," imbuhnya.


Kekuatan Islam sebagai Sebuah Ideologi

Menurutnya, satu-satunya yang tidak dimiliki oleh dunia Islam hari ini adalah kekuatan Islam sebagai sebuah ideologi.

"Kekuatan Islam sebagai sebuah ideologi yang diemban oleh sebuah negara dan melahirkan satu kesatuan komando di tengah dunia Islam," tuturnya.

Ia meyakini, dengan satu kesatuan kepemimpinan maka berbagai potensi yang dimiliki oleh dunia Islam bisa disatukan.

Ini karena ia yakin, Islam sebagai sebuah ideologi yang universal, sangat bisa menyatukan manusia dari berbagai ras, warna kulit, bahasa dan suku.

"Dengan memberikan pemahaman kepada pemeluk Islam bahwa satu-satunya tujuan hidup adalah dalam rangka meraih keridhaan Allah SWT," ujarnya. 

"Sehingga dengan menjadikan Islam sebagai sebuah kekuatan ideologi, potensi kekuatan militer itu akan menjadi nyata ketika diwujudkan dalam satu kesatuan kepemimpinan dalam satu kesatuan kenegaraan," lanjutnya.

Terlebih lagi, ia yakin, keberadaan Islam sebagai sebuah kekuatan ideologi akan melahirkan sosok Panglima sebagaimana yang telah dilihat di masa yang lalu dalam peradaban Islam yang pertama.

"Salah satunya adalah Salahuddin Al Ayyubi yang Beliau pernah mengatakan sebagai berikut, 'Bagaimana saya bisa tersenyum? Bagaimana saya bisa merasakan kelezatan makanan dan minuman? sementara Masjidil Aqsa masih berada ditangan para crusseder, masih berada di tangan para tentara salib," contohnya.

"Juga akan melahirkan sosok tentara Muslim yang akan menunjukkan kepeduliannya kepada kondisi kaum Muslimin saat ini yang sangat menyedihkan," pungkasnya.[] Dewi Srimurtiningsih
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar