Topswara.com-- Kondisi Palestina semakin hari kian memanas. Banyak diberitakan di media mainstream terkait bertambahnya korban yang berjatuhan akibat serangan dari Israel.
Dilansir dari detik.com, Senin (17/5/2021), serangan udara Israel di Jalur Gaza menghancurkan beberapa rumah dan menewaskan puluhan warga Palestina di Jalur Gaza. Ada 42 orang tewas, termasuk 10 anak-anak. Dilansir dari Reuters, serangan itu dilakukan pada Minggu (16/5/2021). Militer Israel mengatakan korban sipil tidak disengaja. Pesawat jet Israel menyerang sistem terowongan yang digunakan oleh militan Hamas, yang runtuh, menobohkan rumah-rumah. Hamas menyebut "pembunuhan yang sudah direncanakan sebelumnya."
Serangan keji yang dilakukan Israel kepada Palestina telah memancing perhatian khalayak ramai di seluruh dunia. Dari kalangan artis lokal, warga sipil hingga bintang lapangan hijau yang terkenal, Cristiano Ronaldo. Turut mengecam tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. Namun, kekuataan yang dimiliki oleh Israel didukung sepenuhnya oleh negara adidaya dunia yaitu AS. Dan juga pembelaan yang dilakukan oleh negara Arab juga dunia islam lewat OKI menunjukkan pembelaan setengah hati. Permasalahan derita krisis yang dialami Palestina bukan hanya bisa diselesaikan dengan menghapus eksistensi Zionis Israel dari tanah Palestina, hal itu membutuhkan kekuatan politik yang sangat besar dan kekuatan militer yang kuat.
Jika tak bisa mengharapkan pembelaan dari lembaga manapun, harusnya umat Islam hari ini bersatu, menyatukan visi dan misi untuk membebaskan Muslim di Palestina. Menyatukan suara dan langkah untuk memperjuangkan kembali tegaknya khilafah ala minhaj nubuwwah, atau khilafah yang dijanjikan Allah. Untuk membebaskan umat muslim yang tersandera oleh derita penjahat kafir penjajah. Pemimpin dalam Islam mempunyai kekuasaan penuh dengan bebas menentukan kebijakan untuk kemaslahatan umat, dengan batasan-batasan syariat. Bukan dilandasi atas kepentingan materi tertentu.
Hanya dengan khilafah, sebuah institusi yang menerapkan aturan Islam dan syariat Islam di bumi yang akan membawa perdamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.
Karena, khilafah juga menghapus penderitaan dan duka perempuan dan dan anak yang ada di Palestina. Penderitaan yang dialami saudara Muslim di Palestina adalah buah dari kerjasama elite Yahudi dengan negara penjajah, terutama Inggris. Dengan usaha mereka menempatkan orang-orang Yahudi di tanah suci Palestina menggunakan konspirasi zionisme penjajahan, karena jelas Pada tahun 1895 di salah satu pelabuhan kota Akka, Palestina terdapat sebuah acara peresmian Pelabuhan itu. Bahwa umat Islam Kristen dan Yahudi bisa hidup berdampingan ketika Palestina dipimpin oleh Usmani, jauh sebelum Zionis datang dan menghancurkan perdamaian ini.
Jelas perdamaian saat ini yang digagas oleh negara-negara barat meskipun melibatkan PBB merupakan perdamaian yang penuh kepura-puraan, tak luput dari sebuah konspirasi keji terhadap kaum muslim.
Sistem khilafah mampu melahirkan pemimpin yang mampu melindungi rakyatnya pada masa khalifah juga dicontohkan dalam Islam. Sifat dan karakter pemimpin pada masa khilafah itu dibuktikan mempunyai nilai lebih diatas rata-rata jika dibandingkan dengan para pemimpin atau penguasa hari ini. Bukan hanya sekedar basa-basi dalam masa kampanye dan sumpah jabatan, namun terbukti dalam langkah-langkah nyata dalam proses jabatannya.
Para pejabat dalam masa khilafah memegang teguh syariat Islam, baik dalam hal keimanan maupun syariat dalam muamalah. Pejabat yakin bahwa setiap kebijakan yang diambil akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Balasannya cuma dua, jika tidak surga yang neraka. kekuatan Iman inilah yang akan menjadikan pegangan pertama bagi setiap pejabat dan pemimpin yang ingin melakukan kemaksiatan untuk tidak tertarik atas iming-iming yang menggiurkan dari hawa nafsu setan. Wallahu a'lam bishwab
Oleh: Ninis
(Aktivis Pergerakan Mahasiswa)
0 Komentar