Topswara.com -- Bertaruh nyawa di lereng gelisah
Tangisan langit bersedia wakili geliat duka
Aku, wanita lemah yang tak rela putri tercinta terluka
Walau nyawa tercabut dari raga
Anandaku kini tersesat dari jalan iman
Biarkan aku menolong walau aku pernah terluka
Cintaku karena-Mu, memutus kecewa
Maka berikan rahmat-Mu tuk izinkan ananda kembali mencinta
Teriris hatiku mendendang tangisnya
Mencoba menarik dari kubangan hitam
Lemah hatiku meminta, lepaskan siksa atasnya
Sucikan, fitrahkan diri, dari jiwa kelam
Anandaku tersesat, sungguh kutak rela
Sejengkal langkah terpatri doa
Untuknya yang tercinta
Anandaku belahan jiwa
Ingatlah nak, akan Dia
Keselamatan terjamin jika kau setia
Menggenggam bara api iman
Menjadikan titah-Nya dalam dekapan
Surga tempat akhir kehidupan
Dambaan setiap yang beriman
Gandeng tangan ini menuju keselamatan
Wahai ananda, dariku penuh harapan
Kini, kau kembali meneguk manisnya iman
Bagai hujan pertama menyembulkan wangi tanah
Dekapan senyum akhir bahagia
Menapaki jalan menuju jannah
Sampit, 16 Mei 2021
Oleh: Nur Rahmawati, S.H.
Penulis dan Pegiat Literasi
0 Komentar