Topswara.com -- Praktisi Pendidikan Islam Drs. Muhammad Ismail, M.E.I. mengatakan Islam bukan agama teroris, bahkan terorisme itu diharamkan dalam Islam.
"Islam bukanlah agama radikal, teroris, bahkan terorisme itu diharamkan dalam Islam," tuturnya dalam acara Moderasi Islam Itu Bukan Islam di kanal Youtube Yuk Ngopi # 21, Ahad (18/04/2021).
Muhammad Ismail mengatakan, ibarat obat, dia akan mujarab bila diminum. Akan bisa mengimplementasikan Islam sebagai rahmat jika diterapkan, sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
"Islam yang jauh dari kekerasan, jauh dari teror, jauh dari intimidasi bahkan Islam disampaikan secara paripurna hingga meliputi dua pertiga wilayah dunia pada zaman keemasannya," bebernya.
Ia menjelaskan, di berbagai negeri muslim termasuk Indonesia ada sebuah paradigma _war on terorism_. Kalau merunut dari moderasi Islam belakangan ini, ketika Menteri agama menghembuskan satu bentuk moderasi Islam yang luar biasa diwujudkan untuk menghapus ajaran-ajaran yang memiliki nilai yang sangat kuat dalam pandangan akidah Islam.
"Seperti konsep _al wala_'(terikat dan bertanggungjawab kepada Allah SWT), konsep _amar makruf nahi munkar_, konsep jihad dan berbagai konsep tentang tata kelola negara dalam perspektif Islam, itu semua dihapus dari pendidikan agama dari buku-buku di Indonesia," bebernya.
Ia melanjutkan, kalau moderasi diwujudkan seperti ini, maka bisa ditarik benang merahnya.
"Sebetulnya moderasi itu pesanan siapa? Moderasi Islam yang demikian berarti telah mengebiri Islam dan telah menganulir ajaran-ajaran Islam untuk mendidik generasi menjadi generasi yang memiliki kepribadian yang utuh," tandasnya.
Menurutnya, kalau ditarik ke belakang ada peristiwa bom bunuh diri, serangan di Mabes Polri, kemudian ada pernyataan jangan mengajarkan akidah dan syariah terlalu lama nanti akan menimbulkan orang-orang yang radikal.
Ia menjelaskan, Islam itu sebuah agama yang cinta damai. Mengajarkan berlaku adil karena adil itu mendekati pada ketakwaan. “Janganlah kamu membuat bahaya dan membahayakan orang lain karena itu sesuatu yang diharamkan dalam Islam,” pesannya.
"Karena setiap apa yang terjadi, apa yang kita lakukan, apa yang kemudian kita atur itu bisa dirujuk pada al Qur'an dan as Sunnah, tidak ada ruang buat kita berbuat sesuatu, mengatur sesuatu yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah SWT," jelasnya.
Ia menambahkan, dalam berislam secara proporsional, ajaran-ajaran Islam ini sebagai _guidence_ petunjuk arah dalam mengarungi hidup dan kehidupan. "Dan dengan Islam itulah rahmat akan kita dapatkan," pungkasnya.[] Faizah.
0 Komentar