“Motifnya, menyudutkan kelompok-kelompok tertentu. Dalam hal ini, kelompok-kelompok Islam sembari menyembunyikan berbagai macam ketidakbecusan mengelola pengurusan urusan negara,” ungkapnya dalam Kabar Siang: Astaghfirullah, Oknum Petinggi BUMN Penyembah Galon? Senin (12/04/2021) di kanal YouTube News Khilafah Channel.
Ia menilai, banyak statement-statement yang dikeluarkan oleh pejabat publik hari ini seringkali mendiskreditkan kelompok-kelompok tertentu. “Terlebih-lebih kelompok-kelompok yang dimaksudkan itu kan kelompok-kelompok Islam,” tuturnya.
Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari peristiwa pembubaran pengajian yang baru saja terjadi karena terindikasi radikalisme. “Sangat terbaca dari historical background dari peristiwa kemarin itu bahwa alasan yang mendasari pembubaran pengajian karena terindikasi radikalisme,” ujarnya.
Padahal menurutnya, pengajian yang dibubarkan itu dihadiri oleh Ketua Bidang Ukhuwah dari Majelis Ulama Indonesia dan beberapa orang yang dikenalnya.
“Kebetulan ada satu, dua orang yang saya kenal juga. Saya pernah berinteraksi dan saya tidak pernah menemukan bahwa mereka punya atensi untuk melakukan apa yang disebut dengan kritisisme terhadap kebijakan-kebijakan negara,” bebernya.
Namun memang, hal ini menurutnya sebagai target atau upaya labelisasi dan stigmatisasi radikalisme, yang terus dikampanyekan, diopinikan dan dinarasikan oleh pejabat publik.
“Jadi, saya kira ini yang menjadi persoalannya kemudian, karena ini menjadi satu opini yang terus dikampanyekan, diopinikan dan dinarasikan terus menerus dari pejabat publik," pungkasnya. [] Aprilia Soga
0 Komentar