Topswara.com -- Menanggapi Ledakan Bom yang terjadi di halaman Gereja Katedral Makassar, Cendekiawan Muslim Ustaz Muhammad Ismail Yusanto (MIY) menyatakan ada upaya stigmatisasi dan mendiskreditkan terhadap Ormas Islam.
“Ada upaya stigmatisasi dan mendiskreditkan terhadap satu organisasi yang nyata-nyata sudah dibubarkan oleh mereka, tapi terus diusahakan untuk seolah-olah ada hubungan dengan itu semua,” tuturnya dalam acara Fokus Live, Teror Bom, Ada Apa? Ahad (4/4/2021) di YouTube Fokus Khilafah Channel.
Menurut Ismail, dirinya mengecam atau mengutuk pemboman Gereja Katedral di Makassar sebagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam dan syariat Islam.
“Mengapa? Karena gereja itu, jangankan di masa damai, di masa perang itu tidak boleh menjadi objek perang. Apalagi tindakan itu sampai membuat menghilangkan nyawa dirinya sendiri. Islam sangat melarang menyakiti dan melukai, apalagi menghilangkan nyawa diri kita. Bunuh diri itu,” ujarnya.
Menurutnya, sekian banyak kemungkinan yang harus di waspadai ada semacam usaha untuk mengaitkan peristiwa bom Makasar dengan kegiatan dakwah perjuangan dan kelompok atau organisasi semacam ada usaha untuk menjadi alat legitimasi apalagi tindakan yang lebih represif terhadap tokoh dan kelompok.
“Tindakan ini sama sekali tidak bisa disebut sebagai perjuangan apalagi jihad, karena itu tidak semestinya peristiwa ini dihubungkan dengan dengan kegiatan-kegiatan perjuangan Islam,” tegasnya.
Menurutnya, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan bagi umat islam, yang pertama umat islam harus mengecam tindakan itu agar mengerti bahwa kita tidak pernah setujuh dengan langkah-langkah tersebut.
Kedua, umat Islam mengerti bawah ini juga ada tujuan untuk menakut-nakuti membuat kecemasan publik, bahwa siapapun itu akan berhadapan dengan kekuatan-kekuatan represif jikalau masih terus ada memperjuangkan sesuatu yang dianggap berbahaya buat penguasa, yaitu perjuangan Islam.
Ketiga, bahwa ada upaya politik belah bambu, ada yang diangkat ada yang ditekan, ditekan itu adalah mereka-mereka yang diasosiasikan sebagai bagian dari radikalisme dan terorisme ini, karena ini dua paket yang ini hari terus dikaitan radikalisme terorisme.
“Karena itu, saya kira kita harus kokoh mengatakan janganlah takut kepada mereka. Takut hanya kepada Allah SWT, artinya kita harus tetap istiqomah di jalan dakwah,” tegasnya.
“kita tidak boleh mudah diadu domba, menjadi penting ada konsolidasi di antara umat Islam dan tokoh-tokohnya agar ukhuwah terjaga, saling pengertian dan akhirnya kekuatan perjuangan itu akan terus terjaga,” pungkasnya. [] Aslan La Asamu
0 Komentar