Topswara.com -- Terkait pesan Ramadhan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Direktur Forum on Islamic World Farid Wadjdi mengungkap, justru problematika terbesar dunia islam karena intervensi Amerika.
“Problematika terbesar di dunia Islam sekarang ini justru adalah intervensi Amerika,” ungkapnya dalam acara Kabar Siang: Biden Menyembunyikan Belati Beracun di Balik Jubah Pidatonya, Kamis (15/04/2021) di kanal YouTube News Khilafah Channel.
Menurutnya, hampir semua konflik di Timur Tengah terjadi karena kebijakan intervensi Amerika. “Salah satunya konflik yang terjadi di Suriah tidak terlepas dari kebijakan negara adidaya tersebut,” ujarnya.
Ia menjelaskan, perlawanan umat Islam di Suriah tidak hanya menuntut pergantian rezim namun juga penegakan syariat Islam. “Di saat yang sama, Amerika Serikat justru berupaya mempertahankan Rezim Bashar Assad,” bebernya.
Ia menilai Amerika melakukan politik dua kaki. “Satu sisi bahkan seolah-olah pro pada perubahan di Suriah, tapi di sisi lain berupaya tetap mempertahankan Bashar Assad. Sampai akhirnya Amerika mengokohkan untuk mempertahankan Bashar Assad,” tuturnya.
Upaya Amerika Serikat mempertahankan Rezim Bashar Assad, menurutnya, seolah dijadikan legitimasi oleh Bashar Assad untuk melakukan pembantaian dan pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri.
“Apa yg kemudian terjadi? Bashar Assad seolah memiliki legitimasi untuk melakukan pembantaian, pembunuhan terhadap rakyatnya sendiri,” bebernya.
Sementara masuknya Rusia dan Iran pada konflik Suriah, dinilainya tidak terlepas dari lampu hijau yang diberikan Amerika Serikat untuk mendukung Rezim Bashar Assad.
“Rusia itu masuk ke Suriah atas lampu hijau dari Amerika. Begitu juga masuknya Iran untuk mendukung Bashar Assad,” jelasnya.
Menurutnya, kebijakan yang sama juga ditunjukkan Amerika Serikat atas dukungannya pada Israel yang terus menerus melakukan pembunuhan dan penggusuran pemukiman-pemukiman umat Islam di Palestina. Dukungan ini bahkan terlihat jauh sebelum masa kampanye Joe Biden yang menegaskan bahwa Israel merupakan harga mati bagi Amerika Serikat.
“Bahkan ketika sebelum masa kampanye saja, Biden sudah menyatakan bahwa bagi Amerika, sebagaimana rezim-rezim sebelumnya Israel itu harga mati bagi Amerika,” pungkasnya. [] Aprilia Soga
0 Komentar