Topswara.com -- Merespon Ketua Persatuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom yang mempersoalkan Pendidikan Agama Islam (PAI), Pakar Pendidikan Islam Prof. Dr. Syahidin, M.Pd. mengatakan, tujuan PAI menjadikan anak Muslim taat menjalankan perintah agama bukan menjadi ahli agama.
“Tujuan PAI menjadikan anak-anak taat menjalankan perintah agama sesuai dengan kemampuan mereka bukan menjadi ahli agama,” tuturnya dalam acara PGI Mempersoalkan Pendidikan Agama Islam, Potensi Langgar Hukum? Kamis (25/03/2021) di kanal YouTube LBH Pelita Umat.
Menurutnya, tujuan pendidikan agama Islam bukan untuk menjadikan ahli di bidang agama tetapi menjadikan mereka semakin taat dalam menjalankan perintah agamanya. “2 SKS masak menjadi ahli agama?” tanyanya.
Syahidin menilai sangat berbahaya jika konsep-konsep Islam yang sudah dalil Qathi yakni yang sudah pasti tetapi dicoba untuk disamar-samarkan sehingga menjadi moderasi dan toleransi. “Padahal Islam itu paling toleran. Dalam akidah saja toleran lakum dinukum waliyadin,” imbuhnya.
Ia menilai pembelajaran agama khususnya di sekolah merupakan instrumen untuk mencapai manusia Indonesia yang utuh, insan kamil. “Rasulullah SAW itu adalah insan kamil, role modelnya ada di Islam,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, kalau pihak pemerintah tidak memperhatikan masalah ini secara benar, menurut Syahidin tentu kualitas anak-anak tidak sesuai harapan. “Kita lihat kenakalan di dunia sekolah ketika kita tanya kenapa kalian tawuran? Alasannya apa? Bukan karena berbeda akidah, tawuran itu karena narkoba, arah-arah kriminal,” tandasnya.
Oleh sebab itu, ia heran mengapa orang-orang non Muslim ikut-ikut campur dalam masalah akidah umat Islam. “Kecuali kalau mau tadarus, nantinya jadi mualaf, bagus-bagus sajalah sebab kalau jujur itu pasti jadi mualaf,” pungkasnya [] Alfia Purwanti
0 Komentar