Topswara.com -- Aktivis Muslimah Negarawan Cut Putri Cory mengungkapkan, bahwa mental generasi adalah cerminan dari mentalitas ibu.
"Generasi harus tetap dipersiapkan menjadi manusia yang bermentalitas siap hidup dalam kondisi apapun. Generasi hebat yang anti patah hati, anti putus asa, yang selalu berharap pada Allah. Mereka mustahil lahir dari rahim ibu pesimis yang berkeluh kesah. Mental generasi adalah cermin dari mentalitas ibu," tuturnya dalam buku Geopolitik Ibu Menanamkan Cita-Cita Jihad pada Generasi, yang diterbitkan ImuNe Press Jakarta, 2020.
Menurutnya, setiap hari, ibu menanamkan pemahaman kepada anak- anak, bahwa mereka dilahirkan untuk menjadi pembebas Baitul Maqdis. “Kondisi Al-Quds hari ini menjadi cambuk api yang patut membuat kaum ibu bergegas dan serius menata masa depan anaknya2 demi kemuliaan Islam dan kaum Muslimin. Kemuliaan tiga masjid suci," bebernya.
Ia menilai itu tak mudah. Meski banyak mata menyaksikan kejanggalan sistem kapitalisme demokrasi, namun banyak pula mata yang rabun dan tertutup kemunafikan. “Mereka berteriak membela pendosa yang berlindung dibalik HAM. Berdalih agama tak boleh turut campur urusan perempuan dan kehidupan," tandasnya.
Ummu Farhan biasa Ia disapa, mempertanyakan, "Pernahkah terpikirkan betapa banyak hari ini kaum ibu tertipu oleh sistem sekuler? Membayar mahal untuk menjadikan anak-anaknya generasi sekuler penentang syariah. Nilai akademik tinggi namun tak menambah ketakwaan. Gagal memilih apa yang baik menurut Allah. Sudahkah punya gambaran tentang kebaikan hakiki itu?" ujarnya.
Selanjutnya Ia mengatakan, ketika ibu bervisi kuat dan terstrategi dalam mencetak generasi, ibu juga harus melawan arus deras segala yang bertentangan dengan visinya. “Dia sendiri. Tak ada peran negara sebagai soko guru yang melindungi generasi yang tak bisa dilawan oleh ibu," pungkas Muslimah berdarah Aceh ini. [] Witri Osman
0 Komentar