Topswara.com -- Pakar Parenting Ideologis Ustaz Iwan Januar mengatakan DNA perjuangan Islam tak akan muncul dalam lingkungan sekuler.
"DNA perjuangan Islam tak akan muncul pada putra-putri kaum muslimin jika mereka hidup dalam lingkungan keluarga sekuler, glamor, dan tidak ada ruh agama," tuturnya dalam buku DNA Generasi Pejuang kiat Menyiapkan Generasi Pejuang Islam cetakan Maret 2017.
Ustaz Iwan mengatakan, jika orang tua bercita-cita memiliki anak-anak yang soleh pejuang Islam, maka harus punya modal. "Hidup ini memiliki kausalitas. Ada sebab dan akibat. tidak mungkin memiliki anak tanpa pasangan dalam pernikahan. Tidak mungkin pula anak-anak yang lahir dari rahim seorang wanita akan tumbuh sehat bila tidak diberi asupan gizi yang baik. Dan tidak mungkin putra-putri muslim menjadi generasi rabbani yang datang dari ayah dan ibu yang tak paham agama," ujarnya.
"Dan, orang tua yang tak punya bekal agama maka akan kesulitan menanamkan pemahaman agama pada anak-anak mereka," tegasnya.
Tanya Ustaz Iwan, dari manakah DNA perjuangan anak-anak kita akan muncul?kita seringkali mengharapkan sesuatu tumbuh menuju kebaikan tapi tak ada yang kita miliki dalam hidup untuk meraih kebaikan tersebut. bagaimanakah seseorang dapat memanen kurma, sedangkan menanamnya pun tak pernah?
"Agama ini mengajarkan kausalitas, selain juga meyakini adanya ketentuan (qadha) Illahi. Maka jangan lupakan qaidah sababiyah atau kausalitas dalam hidup dalam mendidik anak-anak kita," bebernya.
Menurutnya, adalah mutlak bagi orangtua untuk bersegera menjadikan diri mereka sebagai pelindung dan pembimbing anak dengan tentang keislaman. Dan siapapun tak akan bisa memiliki benteng itu bila tidak membangunnya terlebih dahulu dengan keringat dan doa. Seperti kalimat bijak: siapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan.
"Pertama, milikilah azam untuk membangun keluarga pejuang Islam banyak muda-mudi Islam yang sering mengutarakan niat hati untuk membangun keluarga Islami, memiliki pasangan sholeh sholehah yang taat pada Allah. Hanya saja apakah itu sebuah keinginan semata ataukah azam?" tanyanya.
Katanya pada poin kedua, pilihlah pasangan terbaik sebagai calon imam bagi dirimu dan anak-anakmu, atau ibu terbaik sebagai pendidik bagi mereka. Rasulullah SAW bersabda:
Pilihlah wanita yang tepat untuk menanam benih mu, maka nikahilah wanita-wanita yang sepadan dan hendaklah kalian menikahkan mereka. (HR. Ibnu Majah)
"Ketiga, untuk mencetak anak-anak pewaris DNA pejuang. Anak adalah manusia yang tumbuh dan berkembang, termasuk kepribadiannya. Unsur yang membentuk kepribadian anak adalah aqliyah (pola pikir) dan nafsiyah (pola sikap). Syakhsiyyah atau kepribadian anak tak bisa dipenuhi dengan makanan yang lezat, baju yang bagus, mainan mahal atau liburan ke tempat wisata, tapi kepribadian harus diisi dengan penanaman pemahaman keislaman pada mereka," jelasnya.
Ia menekankan poin yang keempat, milikilah kualifikasi atau core competency sebagai ayah dan ibu yang dapat mewariskan DNA berjuang bagi anak-anak. Di antara kompetensi orang tua seperti itu mereka yang tak pernah surut menghidupkan ibadah setiap saat, memperbanyak permohonan-permohonan kepada Allah ta'ala. Ayah dan Ibu yang dapat mengeluarkan DNA mulai seperti itu tak pernah lepas dari menghidupkan malam dengan qiyamul lail, dan membaca Al-Qur'an, memakmurkan masjid, berpuasa sunnah, dan zikir serta wirid juga istighfar pada Allah ta'ala.
"Tak pernah lelah berdakwah membina umat, melakukan kontak dakwah dengan siapa saja, tapi juga tak pernah lupa dan bosan membina anak-anak mereka di rumah," ungkapnya Ustaz Iwan.
Kemudian Ia melanjutkan poin yang kelima, milikilah jiwa yang selalu bersandar pada Allah SWT. Manusia hanya bisa berusaha, tapi hidayah adalah pemberian dari Allah semata. Tak ada yang dapat diandalkan sebagai sandaran dan pemberi kekuatan serta pemberi hidayah kecuali hanya Allah SWT hanya keangkuhan diri yang tak pantas yang kemudian jarang mengangkat tangan menengadah kepada Allah memohon bantuan agar anak-anak kita selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Perbanyaklah rukuk serta sujud, doa, dan memuji kebesaran Allah agar anak-anak berada dalam barisan para pembela dan pejuang agamaNya.
"Jadilah orang tua yang 'berpunya'. Punya azam, pasangan terbaik, ilmu, core competency, dan sandaran dalam mendidik anak. Tanpa itu membesarkan anak di alam penuh fitnah seperti sekarang ini seperti pungguk merindukan bulan. Berat dan mendekati kemustahilan," pungkasnya. [] Munamah.
0 Komentar